Tenun Ikat Sikka menembus Pasar Internasional
Warisan seni budaya yang berasal dari Sikka, memasuki era digitalisasi dan menembus pasar yang lebih luas.
20 Apr 2021


1 / 2

Acara peluncuran operasional aplikasi seluler untuk kain tenun Sikka berlangsung secara virtual. Kain tenun Sikka merupakan karya seni budaya Indonesia yang berasal dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kain tenun Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat IDG 056 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Intelektual kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) pada tanggal 8 Maret 2017. Kain tenun Sikka memiliki warna yang beraneka ragam, makna, dan warisan serta teknik tradisional yang telah turun menurun dari generasi ke generasi. Namun, masih banyak diluar daerah yang belum paham akan hal tersebut. 

Acara ini berlangsung pada tanggal Kamis, 15 April 2021. Agenda pembahasan pada acara berupa presentasi yang bertema “Jejak rantai pasokan Tenun Ikat Sikka Pengguna aplikasi sertifikasi Tenun Ikat Sikka Koltimart e-marketplace”, dan berbincang langsung dengan para pengrajin. Acara ini juga disiarkan di beberapa Negara selain di Indonesia, diantaranya, Swiss, Italia, Filipina. Acara ini di dukung langsung oleh Jenderal Kekayaan Intelektual (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I), Swiss Confederation, IGE IPI. Saat ini, era digitalisasi marketing, e-commerce, teknologi informasi adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda. Dunia saat ini tidak memiliki batas. Hal tersebut berlaku pula untuk karya-karya seni kain tenun di Indonesia.

Untuk mengetahui bagaimana kita memulai produk yang tidak bisa diraba secara fisik karena penjualan secara digital atau elektronik. Dan bagaimana cara melakukan promosi penjualan pasar digital oleh penenun, produsen, designer, distributor, dan pedagang. Kita akan menulusuri system verifikasi dan pemasaran digital Tenun Ikat Sikka, melalui aplikasi ini. Merupakan sebuah terobosan baru untuk menerjang pasar yang lebih luas. Oleh karena itu Tenun Ikat Sikka menghadirkan aplikasi yang berbasis untuk penjualan online. Aplikasi ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh Koltifa A.G dan dapat diunduh melalui Play Store dan App Store yang bisa diakses oleh masyarakat luas.

Di masa pandemi ini, banyak usaha-usaha yang mulai masuk ke era digital untuk mempromosikan produknya yang bisa disebut Digital Marketing. Digital Marketing memang sangat dibutuhkan untuk memasuki pasar yang lebih luas. Karena banyak produsen kain tenun di Kabupaten Sikka yang mengalami penurunan penjualan secara drastis pada saat masa pandemi. Sebelum masa pandemi yang biasanya mendapatkan penghasilan 4.000.000 sampai 6.000.000 perbulan, kini di masa pandemi mengalami penurunan yang sangat drastis. Tidak hanya itu, penjual sarung menurunkan harga penjualan mereka demi menyambung kehidupannya. Dan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Sikka juga mengalami penurunan yang drastis. 

Adanya penjualan secara online merupakan upaya yang harus didukung Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka. Dan yang diharapkan adalah bagaimana jaminan terhadap para pelaku usaha, terutama produsen. Kehidupan masyarakat Sikka sampai saat ini bergantung dengan kain Tenun Ikat Sikka karena masuk didalam tata cara kehidupan berbudaya di masyarakat setempat. Kain Tenun Ikat Sikka dilibatkan dalam upacara kelahiran sampai upacara kematian. Melalui platform ini, identitas atau indikasi geografis Tenun Ikat Sikka harus tetap dijaga, dari motif induk sampai motif turunannya, jangan sampai ada perubahan dan penyalahgunaan. (HM) Foto: Tenun Sikka


 


Topic

Culture

Author

DEWI INDONESIA