Perangi Akses Misinformasi COVID-19 Lewat Akun Media Sosial Instagram
Berikut beberapa langkah untuk memastikan penyebaran informasi yang akurat mengenai COVID-19 di Instagram.
17 Mar 2020





Di tengah epidemi COVID-19, masyarakat gemar untuk mengakses informasi lewat beberapa platform digital. Akses terhadap informasi pun juga mengalami seleksi kebenaran dan akurasi yang tepat. Dengan pengguna yang masif, Instagram mengambil beberapa langkah untuk memastikan penyebaran informasi tentang COVID-19 dapat teruji kebenarannya.

Cara tersebut diupayakan untuk menghapus adanya berita palsu, baik bersifat provokatif hingga yang mengakibatkan misinformasi terhadap audiens atau masyarakat saat ini. Instagram memberikan arahan kepada penggunanya untuk mencari informasi terkait COVID-19 lewat sumber terpercaya seperti World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), serta otoritas kesehatan lainnya.
 

Notifikasi saat mencari informasi terkait COVID-19 melalui tagar.


 

Pengarahan ini dilakukan kepada para pengguna Instagram yang mencari informasi terkait COVID-19 lewat pencarian tagar atau hashtag. Pun, pengecekan fakta juga dilakukan oleh pihak ketiga, yang apabila informasi yang disebar ada kesalahan, maka akan dilabeli dengan ‘misinformasi’.

Pada keramaian akses media sosial kali ini, Instagram juga memblokir berbagai iklan yang mencoba memanfaatkan situasi COVID-19 sebagai sebuah keuntungan. Selain itu, memblokir tagar-tagar yang memberikan akses terhadap penyebaran misinformasi tentang virus tersebut.

Tampilan Preview berita terkini seputar COVID-19 di beberapa negara.



Di beberapa negara, tampilan laman beranda Instagram juga memuat informasi terkini terkait virus yang berasal dari WHO dan Kementerian Kesehatan setempat. Anda pun dihimbau untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum teruji faktanya dan diharapkan melihat sumber yang relevan sebelum menerima informasi tersebut. (FH) Foto: Dok. Angelinachirkova, Instagram



 

 


Topic

Health

Author

DEWI INDONESIA