Sensasi Liburan Musim Panas Dalam Parfum Persembahan Louis Vuitton
Louis Vuitton Les Colognes terinspirasi dari wewangian yang akan membawa Anda pada petualangan liburan musim panas yang memikat.
18 Apr 2019


1 / 4
Hadir mempresentasikan Les Colognes di hadapan para jurnalis adalah pakar pencipta wewangian dari Louis Vuitton, Jacques Cavallier Belletrud. Terdiri dari tiga wewangian yang diberi nama Sun Song, Afternoon Swim, dan Cactus Garden, Belletrud bercerita bahwa inspirasi utama dari seri Les Colognes adalah California—sebuah kota di pantai barat Amerika Serikat yang identik dengan pantai yang seakan tanpa akhir, sinar matahari selaku harta utama, serta industri film dan kehidupan para bintang Hollywood yang berkilau membuai dunia.
 
Bagi Belletrud, tak akan ada wewangian berkualitas tanpa bahan yang berkualitas. Ia lalu mengajak para jurnalis untuk menghirup satu demi satu aroma pembangun ketiga wewangian dalam seri Les Colognes. Ia memulai dengan Sun Song, atau Nyanyian Surya, yang mengandung aroma bunga jeruk, lemon, dan musk. Jelas betul bahwa bunga jeruk adalah pemeran utama di dalam Sun Song, sementara lemon menghantarkan aksentuasi yang kontan melayangkan fantasi akan musim panas. Peran musk bermain di antara ada dan tiada, melentukkan tajamnya kesegaran aroma bunga jeruk dan lemon hingga menjelma jadi sesuatu yang elegan.
 
Selesai menghirup satu demi satu aroma pembangun Sun Song, para jurnalis lalu menghirup aroma Sun Song. Segera, sekelebatan foto tentang suatu hari di tepi pantai pun menyeruak. Suatu hari ketika sinar matahari rajin menyengat, ketika siang seakan tak akan pernah ingkah, ketika pasir merasuk ke seluruh penjuru tubuh. Ada para keluarga muda yang dipenuhi tawa dan tangis anak-anak, senda gurau histeris para remaja, dan pasangan lansia yang membaca atau sibuk berkeluh kesah. Pantai dan musim panas, tak terelakkan, tak terpisahkan. Bagi para pelancong dari negara empat musim, pantai adalah elemen pokok dalam agenda pesiar musim panas. Aroma Sun Song menangkap tepat potret ini.
 
Selesai dengan Sun Song, Belletrud berlanjut ke parfum kedua dalam seri Les Colognes yaitu Afternoon Swim. Seperti untuk Sun Song, para jurnalis pun kembali menghirup aroma pembangunnya, yang kali ini terdiri dari jeruk, jeruk Mandarin, dan bergamot.
 
Ketika tiba waktunya untuk menghirup sejenak aroma Afternoon Swim, bayangan tentang riak air yang tertimpa sinar matahari nan redup pun menyergap benak. Riak air di laut atau kolam renang yang berkilau, ketika setiap kujur badan tergesa memanfaatkan matahari yang sudah ramah untuk bercengkerama dengan hangatnya tirta. Karena bila pada siang ada panas yang menusuk raga sementara malam terlalu singkat, maka menyeburkan diri pada petang adalah pilihan yang nyata nyamannya.
 
Belletrud pun akhirnya tiba di wewangian ketiga dalam seri Les Colognes, yaitu Cactus Garden. Tiga aroma pembangun Cactus Garden adalah maté (tanaman dengan daun yang mengandung kafein), bergamot, dan serai. Belletrud menjelaskan bahwa maté
yang ia gunakan untuk Cactus Garden adalah ekstrak absolute mate yang berasal dari Argentina. Karakternya smoky atau beraroma asap.
 
Aroma Cactus Garden yang kemudian dihirup bersama, melahirkan sebuah imaji akan taman yang dipenuhi oleh tanaman-tanaman berduri dalam berbagai bentuk dan ukuran. Lebih lanjut Belletrud bercerita bahwa ide tentang Cactus Garden adalah wewangian yang ‘meneduhkan’, layaknya sebuah taman yang ideal sebagai oase di tengah siang hari musim panas yang terik.
 
Selesai menjabarkan tentang aroma dalam seri Les Colognes, Belletrud menutup presentasinya dengan mengisahkan tentang kolaborasi Louis Vuitton bersama seniman Alex Israel. Seorang seniman multimedia dan pencipta film yang kerap terinspirasi oleh tanah kediamannya, California, Alex Israel berkarya untuk Les Colognes dengan mendesain kotak kemasan untuk ketiga botol wewangian, wadah individual berdetail Monogram, serta sebuah koper mini Monogram yang dapat memuat ketiga botol wewangian Les Colognes. (RIFINA MAR’IE MUHAMMAD) FOTO : DOK. LOUIS VUITTON

 

Author

DEWI INDONESIA