WeCare.id Galang Dana Bangun Pelayanan ICU di Gedung Kiara RSCM
Untuk antipasti lonjakan kasus COVID-19, WeCare.id ajak masyarakat menggalang dana untuk membangun prasana ICU di Gedung Kiara RSCM
2 May 2020




Berdasarkan perhitunganpara ahli, penyebaran Covid-19 di Indonesia dapat mencapai 50.000 kasus pada pertengahan Mei 2020.
 
Mengantisipasi angka kasus yang tinggi ini tentunya kebutuhan ruang Intensive Care Unit (ICU) di berbagai fasilitas kesehatan pun akan meningkat.
 
Melihat urgensi ini, WeCare.id mengajak masyarakat untuk bahu membahu menggalang dana, salah satunya diperuntukan agar gedung KIARA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dapat dijadikan fasilitas ICU yang memadai bagi pasien Covid-19.
 
Berdasarkan data (Kompas.com - 14/04/2020) saat ini, hanya terdapat 4.414 tempat tidur ICU untuk pasien umum dan 883 unit untuk pasien COVID-19 di enam provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak.
 
Dari prediksi 50.000 kasus positif COVID-19, 32% (8794) pasien akan membutuhkan perawatan intensif ICU dan hampir 60% (5171) pasien tersebut membutuhkan ventilator.
 
Sarah Ervinda, MSc., Apt, Communication & Digital Marketing Manager WeCare.id, mengungkapkan bahwa sampai dengan tanggal 29 Maret 2020, RSCM telah merawat 82 pasien Orang dalam Pemantauan (ODP) dan 108 Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19, 60 diantaranya adalah pasien dengan komplikasi berat, anak-anak, dan bayi.
 
Sudah dipastikan jika kasus corona mencapai 50.000, tenaga medis akan semakin kewalahan dan ruang ICU tidak dapat lagi menampung pasien-pasien yang berada dalam keadaan darurat.
 
“Pasien positif Corona dengan komplikasi berat dan membutuhkan perawatan ICU serta ventilator tidak akan mendapatkan tata laksana pelayanan yang semestinya. Hal ini akan berujung kepada tingkat kematian yang semakin meningkat,” ujar Sarah Ervinda.
 
Sebagai salah satu Rumah Sakit milik pemerintah, RSCM tidak bisa menolak pasien yang datang, termasuk pasien dengan dugaan Covid-19.
 
Karena itu saat ini, upaya yang dilakukan adalah dengan membangun tenda-tenda darurat yang diperuntukan sebagai area penyaringan pasien dan agar semua yang dating dapat terlayani denganbaik.
 
Kondisi lain yang sedang dihadapi rumah sakit dalam penanganan kasus COVID-19 adalah masih banyak pasien terduga COVID-19 dengan komplikasi berat seperti stroke dan diabetes mendatangi rumah sakit non-rujukan seperti contohnya RSUPN Cipto Mangunkusumo di Jakarta.
 
Walaupun pemerintah telahmenyiapkan 15 Rumah Sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta, pasien COVID-19 yang ada masih sulit tertampung dan mendapatkan perawatan yang sesuai.
 
“Dengan tidak adanya ruang khusus bagi pasien Covid-19 di RSCM sehingga pasien yang tidak terinfeksi akan dirawat bersama dengan pasien positif COVID-19. Hal ini akan sangat membahayakan pasien yang memiliki riwayat penyakit berat karena meningkatkan resiko mereka tertular COVIDd-19 dan kekhawatiran terjadinya komplikasi yang berujung fatal” ungkap Sarah lagi.
 
Tidak hanya pasien saja yang terimbas dampak lonjakan kasus COVID-19, tenaga medis yang berjuang di garda terdepan pun berada dalam posisi yang rentan.
 
Berdasarkan statement dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), 28 dokter telah meninggal selama pandemi COVID-19 sejak awal Maret 2020 hingga 14 April 2020.
 
Sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus, RSCM akan mendedikasikan gedung KIARA sebagai zona merah pelayanan pasien COVID-19.
 
Gedung KIARA memiliki kapasitas 100 tempat tidur untuk pelayanan ICU, 450 tempat tidur untuk pelayanan High Care Unit, dan diperlukan ventilator untuk mensupport aktivitas di ruang ICU.
 
Total anggaran yang dibutuhkan adalah mencapaiRp 21.256.428.896. Dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan tata udara kamar operasi, kebutuhan 2 kamar operasi dan 4 tempat tidur ruang pemulihan dan kebutuhan 10 kamar ICU bayi. (Orie Buchori)

 

 

Author

DEWI INDONESIA