Cerita Efisiensi Energi Rumah Purnama
Dengan perencanaan yang baik, kita dapat menghemat energi di hunian masing-masing. Ini cerita Rumah Purnama yang bisa kita tiru.
22 Dec 2020



Satu hal yang Maximilian Jencquel dari Studio Jencquel, arsitek sekaligus pemilik Rumah Purnama, lakukan adalah memfokuskan efisiensi energi Rumah Purnama saat proses renovasi. Rumah sebelumnya hanya memiliki satu kamar tidur, tanpa pendingin ruangan, tanpa mesin cuci, dan tanpa pompa kolam renang. 

Sementara itu, seperti sebagian besar masyarakat yang tinggal di Bali, Max dan timnya melayani industri pariwisata yang membutuhkan semua fasilitas tersebut. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Yang terpenting menurut Max adalah orientasi bangunan, dalam hal ini Rumah Purnama yang berlokasi di Ubud, menghadap ke timur dan karenanya sudah memiliki kinerja yang lebih baik daripada bangunan yang menghadap utara. 

 

 

Max juga menggunakan alang-alang yang bekerja dengan baik sebagai bahan isolasi dan menerapkan dinding kayu ganda. “Kami mengurangi jumlah kaca dan menggunakan ventilasi alami, sehingga juga mengurangi faktor radiasi dan membuat rumah lebih hemat energi. Terakhir, kami menanam secara ekstensif dan strategis untuk mengurangi jumlah sinar matahari yang mencapai rumah dan karenanya memungkinkan rumah menjadi dingin secara alami,” begitu penjelasannya. 

Memaksimalkan penggunaan bahan-bahan alami pada rumah ini, Max juga menggunakan material beton, semen, dan cat untuk dinding di lantai dasar. Teraso yang dipoles untuk lantai di lantai dasar serta kayu ulin yang direklamasi sebagai penghias area dekat pintu masuk dan kolam renang. Max juga menggunakan perpaduan ubin keramik dan batu lava atau batu candi untuk lapisan kolam renang. 
 


Kayu bengkirai digunakan untuk pelapis dinding, lantai, dan struktur utama lantai dua. Jenis kayu ini dikenal memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrem yang setara dengan kayu jati. Karena itu, bengkirai yang sebagaian besar dipasok dari Kalimantan, kerap dipakai sebagai material konstruksi. Kayu ini juga menjadi bahan untuk semua pintu dan jendela di Rumah Purnama kecuali pintu masuk yang terbuat dari satu lempengan kayu asam. 

Material alami menjadikan rumah ini tampil dengan palet warna-warna alam yang menenangkan. Menyisakan banyak ruang untuk kreativitas. Sementara kombinasi tekstur bahan- bahan konstruksi dan juga penghias interior menciptakan perasaan tenang dan membumi, seolah-olah seseorang akhirnya berada di rumah, bahkan jika ini adalah pengalaman pertamanya menginjakkan kaki di Rumah Purnama. (NTF) Foto: Dok. Studio Jencquel

 

Author

DEWI INDONESIA