Garmin Meneliti Potensi Smartwatch untuk Deteksi Dini COVID-19
Garmin bekerja sama dengan para ilmuwan meneliti potensi smartwatch sebagai perangkat yang dapat membantu deteksi dini COVID-19.
21 May 2020



 

Garmin dan para ilmuwan berkerja sama mengkaji potensi smartwatch Garmin sebagai perangkat yang dapat membantu masyarakat untuk mengidentifikasi, melacak, dan memantau keberadaan COVID-19.

Penelitian ini berangkat dari dua premis sederhana. Pertama, peningkatan detak jantung sebagai tanda awal dari common cold (selesma), flu atau COVID-19. Kedua, smartwatch Garmin memiliki fitur pemantau detak jantung berbasis pergelangan tangan. Dengan menggabungkan dua hal tersebut, perangkat akan sangat membantu masyarakat untuk deteksi dini atas indikasi awal infeksi virus.

Garmin memberikan informasi bagaimana pengguna dapat berkontribusi dalam penelitian ini. Berikut adalah beberapa studi internasional utama dengan kontribusi Garmin:

Studi Covidentify

Garmin berpartisipasi dalam studi yang dilakukan oleh Duke University, yang disebut Covidentify, untuk mempelajari cara melacak penyebaran COVID-19, mendapati saat seseorang mungkin rentan tertular, dan yang mempunyai resiko tertinggi saat terinfeksi.

Untuk itu, Garmin mendorong penggunanya untuk menautkan data pada smartwatch-nya ke studi ini untuk membantu para peneliti dalam mempelajari bagaimana detak jantung dan gerakan mereka terpengaruh oleh COVID-19.

Scripps Research DETECT

Penelitian dari Scripps Research DETECT berusaha untuk mencari tahu apakah perubahan pada denyut jantung, aktivitas dan kualitas tidur pada individu, dapat menjadi indikasi awal dari penyakit yang sangat viral, seperti COVID-19.

Dalam penelitian ini, pengguna Garmin dapat ikut berpartisipasi melalui aplikasi MyDataHelps yang akan memandu mereka untuk memberikan persetujuan, menyinkronkan perangkat dan memasukkan data pribadi yang dibutuhkan dalam aplikasi.

PhysioQ

Institusi penelitian lainnya, yaitu PhysioQ, baru saja membuka daftar tunggu untuk NEO, sebuah platform pemantauan COVID-19 gratis yang dibuat untuk memantau kondisi keluarga di rumah. Dengan menggunakan produk-produk andalan yang dipercaya oleh para peneliti, termasuk smartwatch Garmin dan pelacak aktivitas lainnya, keluarga dapat merasa tenang karena dapat melakukan pemantauan pada tingkat saturasi oksigen, detak denyut jantung, dan lainnya dari jauh.

Nantinya, data-data anonim yang berhasil dikumpulkan akan disumbangkan untuk membuat salah satu database terbuka COVID-19 terbesar di dunia. Beberapa peneliti telah menyetujui untuk menjalankan inisiatif ini, termasuk Dr. Andrew Ahn, seorang internis dan peneliti yang merawat pasien di garis depan, dan Dr. Chung-Kang Peng, Director of the Center for Dynamical Biomarkers dan Associate Professor of Medicine at Harvard Medical School.

“Mampu memonitor SpO2 dan beat-to-beat intervals serta aktivitas dan kualitas tidur melalui perangkat perangkat ramah konsumen (consumer-friendly) milik Garmin merupakan gamechanger yang sesungguhnya,” kata Dr. Chung-Kang Peng.

Selama 31 tahun, Garmin telah berinovasi menciptakan berbagai produk yang dapat memenuhi passion setiap orang dan mendukung gaya hidup aktif masyarakat. Di tengah kondisi krisis kesehatan global yang memengaruhi segala aspek kehidupan ini, Garmin bersama dengan para ilmuwan terkemuka tentunya ingin membantu masyarakat agar kita dapat selangkah lebih dekat dalam upaya deteksi dini.  (WHY) Foto: Dok. Garmin

 

 


Topic

Technology

Author

DEWI INDONESIA