Le Goût de France 2025: Merayakan Cita Rasa dan Warisan Gastronomi Prancis di Indonesia

Diselenggarakan melalui partisipasi lebih dari 140 restoran di 40 kota dan 10 pulau di Indonesia, Le Goût de France menggabungkan cita rasa, kreativitas, dan kolaborasi antara Indonesia dengan Prancis
Melalui hidangan, pelatihan, dan pertukaran gagasan, Le Goût de France 2025 seolah menuturkan ragam kosa rasa bahwa gastronomi bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang warisan, kreativitas, dan kebersamaan.

Gastronomi adalah bahasa universal; ia menyatukan budaya, tradisi, dan kreativitas di atas meja makan. Tahun ini, Kedutaan Besar Prancis bersama Institut français d’Indonésie (IFI), bekerja sama dengan Alliances Françaises Indonesia, Business France, dan Disciples Escoffier Indonesia, kembali menggelar edisi ketiga French Gastronomy Week bertajuk “Le Goût de France – Cita Rasa Prancis, j’adore!”.

Diselenggarakan dari 1 hingga 13 Oktober 2025, acara ini menghadirkan semangat kuliner Prancis ke seluruh nusantara melalui partisipasi lebih dari 140 restoran di 40 kota dan 10 pulau di Indonesia. Para koki dari Prancis, Indonesia, dan berbagai negara lainnya akan berkolaborasi menyajikan pengalaman gastronomi yang memperkaya dialog budaya antara dua bangsa.

Gastronomi dan Transfer Pengetahuan

Tahun ini, Le Goût de France menyoroti tema penting: pelatihan vokasi dan transfer keahlian sebagai pilar utama keberlanjutan dunia gastronomi. Lebih dari 16 lokakarya akan digelar bersama para pelatih dari Centre de Formation d’Apprentis (CFA) Poitiers, serta para ahli dari Monin Syrups dan Lesaffre, yang turut menghadirkan koki-koki Prancis ternama.

Advertisement

Melalui pelatihan ini, para chef muda, baker, pastry chef, hingga profesional minuman dan pengajar kuliner dari Indonesia akan berkesempatan memperdalam teknik kuliner kelas dunia. Inisiatif ini melanjutkan program ARIF (Apprentissage Restauration Indonésie-France), yang tahun ini telah memberangkatkan enam mahasiswa Indonesia ke Prancis untuk mengikuti pelatihan selama dua tahun, termasuk satu tahun magang profesional.

Program ini terwujud berkat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Indonesia, bersama CFA Poitiers, Prancis, sebagai bentuk nyata dari kerja sama bilateral yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kuliner.

FITT 2025: Melatih Para Pengajar, Membangun Generasi Baru

Puncak dari rangkaian pelatihan tahun ini adalah peluncuran edisi kedua FITT (French Indonesian Training of Trainers) pada 13 Oktober 2025. Program ini digelar di BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, menghadirkan 40 pengajar dan pelatih kuliner Indonesia yang akan mengikuti pelatihan intensif selama tiga minggu bersama tim Institut Escoffier.

Didanai bersama oleh Kedutaan Besar Prancis – IFI dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, FITT bertujuan memperkuat kapasitas pengajar di bidang kuliner dan pastry secara berkelanjutan—menjadikan ilmu gastronomi tidak berhenti di dapur, melainkan menular ke generasi berikutnya.

Cita Rasa, Dedikasi, dan Inspirasi

Salah satu sorotan utama tahun ini adalah kehadiran Chef Andrée Rosier dari Biarritz, Prancis. Pemilik restoran Les Rosiers ini merupakan peraih bintang Michelin sekaligus perempuan pertama yang diterima dalam kompetisi bergengsi Meilleur Ouvrier de France (MOF) di bidang masak pada usia 28 tahun, sebuah pencapaian yang menandai sejarah dalam dunia kuliner Prancis.

Chef Rosier, yang juga menerima penghargaan Legion of Honor dari pemerintah Prancis, akan berkeliling ke berbagai kota di Indonesia untuk memimpin demonstrasi kuliner dan menjelajahi kekayaan rempah-rempah Nusantara. Ia juga akan berkolaborasi dengan koki lokal dalam serangkaian dinner eksklusif di Jakarta (Lyon, Mandarin Oriental), Medan (Marriott Hotel), dan Yogyakarta (Tentrem Hotel).

Membawa Cerita ke Meja Makan

Selain cita rasa, Le Goût de France juga merayakan seni yang lahir dari dapur. Tahun ini, acara akan menampilkan Guillaume Long, ilustrator kuliner ternama asal Prancis yang dikenal melalui seri “À boire et à manger” (To Drink and To Eat). Karya-karyanya, yang awalnya terbit di harian Le Monde, berhasil memadukan humor, ilustrasi, dan filosofi makan dalam bentuk visual yang memikat.

Guillaume akan hadir bersama sang istri, Claire Geraghty, seorang pastry chef, untuk menggelar workshop menggambar dan demo memasak di sejumlah kota seperti Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya. Melalui kolaborasi keduanya, publik diajak melihat bagaimana gastronomi dapat menjadi sumber inspirasi lintas disiplin, antara rasa dan rupa.

***

Le Goût de France 2025 adalah perayaan akan dialog budaya, transfer pengetahuan, dan kolaborasi internasional. Melalui hidangan, pelatihan, dan pertukaran gagasan, Le Goût de France 2025 seolah menuturkan ragam kosa rasa bahwa gastronomi bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang warisan, kreativitas, dan kebersamaan.

Seperti halnya sebuah resep yang diwariskan lintas generasi, semangat Le Goût de France terus hidup di antara koki, pengajar, dan penikmat kuliner, menyatukan Indonesia dan Prancis dalam satu bahasa yang sama: cita rasa.

Temukan semua informasi dan detail program “Le Goût de France – Cita Rasa Prancis, j’adore !” di situs web www.citarasaprancis.com

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Linda Anggrea Masuk Daftar BoF 500 Class of 2025 oleh The Business of Fashion

Next Post

Anne Patricia Sutanto: Merangkai Desain, Identitas, dan Pemberdayaan

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.