Lihat dan Rasakan Keindahan Klasik Imperial Hotel di Tokyo
Imperial Hotel, penginapan megah kaya sejarah yang sudah berdiri sejak akhir abad 19 ini adalah basis liburan menyenangkan di ibukota Jepang.
24 May 2017


Lobby
1 / 6
Kesan resmi, bahkan “kenegaraan” Hotel Imperial bersumber langsung pada sejarahnya. Hotel ini, sekarang punya lebih dari 900 kamar, dibuka pertama kali pada tahun 1890 dan ketika itu memang didirikan sebagai sarana penginapan para tamu pemerintah. Lobby areanya juga sepintas terkesan sangat korporat. Memang, lokasi Imperial Hotel tidak jauh dari Istana Kaisar Jepang, dan juga gedung Parlemen atau Diet. Imperial Hotel juga dekat sekali dengan area Ginza, area retail terkenal kota Tokyo yang juga sarat dengan restoran dan bar kecil di sepanjang jalannya.
 
Sebenarnya, hotel ini tidak hanya “all business”. Bagi penggemar sejarah desain dan arsitektur, Hotel Imperial mempunyai banyak sekali kekayaan. Di lobby yang terkesan formal itu, di samping lounge di mana banyak para pebisnis duduk, terlihat tembok besar yang tidak terlihat biasa. Tembok ini sebenarnya adalah karya seni berjudul “Twilight” (senja) yang dibuat oleh seniman perempuan termashur Jepang bernama Minami Tada di tahun 1970. Tembok ini terdiri dari lapisan gelas kristal dengan bebeberapa gradasi warna hangat. Desainnya tidak rumit dan tidak menjerit. Dengan tenang ia mengeluarkan aura kemegahan yang subtil – suatu pewujudan konsep wabisabi yang sempurna. Tidak heran jika salah seorang staf PR hotel ini dengan mata berbinar berkata, “Minami Tada is one of our national treasures.”
 
Penggemar arsitektur banyak yang tahu bahwa pada suatu masa, antara tahun 1923 dan 1967, hotel ini berubah wujudnya. Pada periode ini, gedung utama Imperial Hotel adalah hasil kreasi arsitek Amerika legendaris Frank Llyod Wright. Hotel ini tidak lagi menggunakan desain sang legenda. Tapi bukan berarti tidak ada jejaknya.
 
Pertama, di tembok bar Old Imperial Bar bisa dilihat tapestry berdesain arsitektur suku Maya. Ini adalah warisan desain Frank Llyod Wright yang disimpan di hotel ini. Old Imperial Bar itu sendiri adalah tempat minum yang atmosfernya sangat elegan dan sarat nostalgia tahun 1960an. Anda seperti masuk set produksi serial televise Mad Men begitu ada di dalam. Tempat sempurna untuk mengakhiri malam dengan segelas single malt.
 
Ada pula suatu kamar suite khusus yang diberi-nama Frank Lloyd Wright suite. Seluruhnya didesain berdasarkan arsip dan konsep sang arsitek. Para tamu harus mendapat clearance khusus untuk menginap di suite ini, suatu syarat yang lebih ketat dibandingkan kalau mau menginap di presidential suite hotel ini sekalipun. Lokasi persis dan nomor kamarnya pun tidak dapat dipublikasikan. Tamu terakhir yang menginap di suite ini adalah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
 
Bagi saya pribadi, dari segi desain dan ukuran ruangan, Premium Tower Suite yang dikatakan “major suite” di Imperial Hotel juga sangat memikat. Keseluruhan desain dan furnitur-nya tetap konsisten dengan tema modernisme ala pertengahan abad 20 (tahun 1960an), tapi lebih terasa ringan dan tidak sekental aura nostalgia seperti yang terasa di Frank Lllyod Wright suite.
 
Ada 13 restoran yang terletak di kompleks Imperial Hotel, sebagian besar dimiliki dan dikelola sendiri oleh manajemen hotel. Satu di antaranya adalah Les Saisons, restoran Perancis kontemporer yang berbintang Michelin. Ini adalah salah satu restoran Perancis terbaik di dunia.
 
Dua restoran istimewa di hotel ini menyajikan hidangan Jepang. Kamon yang terletak di lantai 17 menyajikan teppanyaki dengan sedikit pengaruh dari masakan Perancis. Di sini daging terbaik seperti grade Kobe yang sangat tinggi dapat didapatkan dan dipadu-padan dengan sake Jepang atau anggur Prancis terbaik. Sekadar info, Takashi Matsumoto, sommelier di Kamon, adalah satu dari sedikit sommelier di Tokyo yang bersetifikat baik untuk sake dan wine.
 
Di lantai satu, ada restoran terkenal bernama Kitcho, yang berasal dari Kyoto sejak tahun 1930. Kitcho membuka cabang di Tokyo di hotel ini sejak tahun 1970 dan kalau Anda belum pernah mencoba sajian klasik Kaiseki, tidak banyak tempat lain yang lebih baik di Jepang untuk set makan malam tradisional Jepang ini.
 
Imperial Hotel juga mempunyai beberapa toko dan butik jika Anda gemar berbelanja. Ada dua butik Chanel di kompleks hotel, baik butik fashion dan butik khusus fine jewelery. Tapi bagi saya pribadi, fasilitas tambahan yang tidak bisa dilewatkan adalah taman di depan hotel di mana Istana sang Kaisar bisa terlihat. Di sana, kita bisa berjalan santai atau mencoba mengikuti jogging track yang ada di situ. Setelah menyantap segala makanan istimewa di Imperial Hotel, berlari sedikit di tengah kota yang begitu tertib, bersih tapi penuh kehidupan adalah kemewahan tersendiri. (JH) Foto: Dok. Imperial Hotel
 

 

Author

DEWI INDONESIA