Bahan Bersuara, Busana Bertanggung Jawab
Di NEXT@Fashion InStyle 2025, sebuah zona kuratorial visioner di jantung Hong Kong, material tak lagi hanya kain penutup tubuh. Ia menjelma sebagai bahasa baru yang mengungkapkan kepedulian, teknologi, spiritualitas, dan tanggung jawab.
2 May 2025


Di dunia yang lelah oleh gemuruh produksi massal dan tren nan banal, muncul desakan untuk kembali merancang ulang masa depan, bukan hanya dari potongan, warna, dan siluet, tetapi dari sesuatu yang lebih mendasar: material itu sendiri.

Di NEXT@Fashion InStyle 2025, sebuah zona kuratorial visioner di jantung Hong Kong, material tak lagi hanya kain penutup tubuh. Ia menjelma sebagai bahasa baru yang mengungkapkan kepedulian, teknologi, spiritualitas, dan tanggung jawab. Sebuah narasi tekstil masa depan yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menenangkan hati dan menyadarkan akal.

Benih Baru dari Tanah dan Laut

Sebelum industri memeluk teknologi, bumi telah lama menyimpan rahasia material yang berdaya. Serat lotus dari Lotuxilk memadukan keanggunan alam dengan kecanggihan fungsi: antibakteri, tahan bau, serta pelindung dari sinar UV. Tak hanya lembut, tapi sarat ketenangan.

Dari daratan Thailand, Thacca menghadirkan hemp, bukan sekadar bahan, tetapi simbol kekuatan yang merunduk. Kain ini tidak hanya tahan lama, namun juga melunak dan semakin bersahaja seiring waktu, seperti kebijaksanaan yang tumbuh dalam diam.

AlgaFila, sebuah persembahan dari laut, memperkenalkan bahan 100% alami dari rumput laut. Lembut, biodegradable, dan penuh potensi untuk menjadi fondasi busana masa depan yang tidak merusak ekosistem yang melahirkannya.

Bioteknologi: Keindahan yang Terlahir dari Ilmu

Sains dan seni bertemu dalam simfoni yang menakjubkan ketika mikroorganisme mulai menulis ulang definisi kecantikan. Dari Inggris, Colorifix menggunakan bakteri untuk menciptakan warna alami; sebuah proses pewarnaan yang tidak lagi rakus air dan kimia, tapi lembut, presisi, dan bersih. Pewarnaan menjadi ritual baru yang lebih bijak.

Innotech Textile Co., LTD menciptakan Synthetic Biology Indigo Dye, solusi pewarna biru berbasis bio yang dapat langsung diserap industri tanpa perlu mengubah mesin. Hasilnya adalah pewarnaan yang lebih mulus, efisien, dan rendah dampak.

Menanam Jamur, Menumbuhkan Harapan

Di Indonesia, jamur tak hanya dikonsumsi. Ia dibentuk, dipadatkan, dan diolah oleh MYCL (PT Miko Bahtera Nusantara) menjadi alternatif kulit yang kuat, elastis, dan sangat dapat disesuaikan. MYCL bukan hanya pabrik material, ia adalah perpanjangan dari filosofi hidup berkelanjutan, dengan keindahan yang lahir dari kegelapan lembap sebuah laboratorium jamur.

Di San Francisco, MycoWorks, kolaborasi antara seniman dan ilmuwan yang memperkenalkan Reishi. Material dari Fine Mycelium™ ini menawarkan kelembutan dan fleksibilitas seperti kulit asli, namun tanpa hewan, tanpa luka. Sebuah karya bio-desain yang mengubah fungi menjadi fashion.

Tekstil Baru, Nilai Baru

Ada yang lahir dari laut, ada yang diolah dari sisik. Filagen menciptakan serat dari kolagen sisik ikan bandeng nan lembut, lentur, dan tetap kuat bahkan setelah banyak pencucian. Inovasi ini tak hanya unik, tetapi juga mengakar pada prinsip pemanfaatan limbah menjadi kemewahan.

Nyl-one menenun ulang jaring-jaring bekas dari lautan menjadi benang nilon baru. Daur ulang yang bukan hanya solusi, tetapi juga penyembuhan untuk laut yang terluka.

The Sustainable Sequin Company dari Inggris menciptakan payet dari bahan daur ulang dan bio-based, bebas PVC, tahan cuci, ringan, dan tetap memantulkan cahaya dengan penuh gaya. Siapa bilang glamor tak bisa ramah lingkungan?

AI, Presisi, dan Estetika Baru

Dari dunia digital, Cobalt Fashion menghadirkan AI-enhanced knitwear. Hasil rajutan yang didigitalisasi sepenuhnya, siap produksi, dan sangat presisi. Inovasi ini bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga tentang menciptakan desain yang presisi, cepat, dan minim limbah.

Advance Denim, salah satu pionir pabrik denim di Tiongkok sejak 1987, membawa warisan panjangnya ke jalur berkelanjutan. Denim bukan lagi simbol pemberontakan semata, tapi kini juga refleksi dari tanggung jawab dan komitmen akan keberlanjutan.

Masa Depan yang Lembut dan Tegas

NEXT bukan sekadar ruang pameran. Ia adalah altar baru di mana teknologi bersujud kepada alam, dan estetika menjalin ikatan dengan etika. Dari akar hingga algoritma, dari serat hingga software, setiap material adalah janji. Janji bahwa masa depan tak harus keras, tak harus merusak, tak harus tergesa. Ia bisa lembut, penuh kasih, dan tetap menawan.

Karena pada akhirnya, bahan bukan sekadar medium. Ia adalah pesan yang melekat di kulit kita, yang membentuk identitas dan mencerminkan nilai. Dan ketika bahan berubah, begitu pula dunia yang kita kenakan. (RAS)

Foto: Dok. HKTDC

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA