Di Tengah Pandemi COVID-19, Desainer Andreas Odang Luncurkan Koleksi Adibusana
Terlepas dari berbagai keterbatasan dalam periode karantina, desainer Andreas Odang meluncurkan koleksi adibusana dengan sentuhan detail yang lebih sederhana namun tetap mempertahankan ciri khasnya yang penuh dengan struktur modern.
22 Jun 2020


1 / 12

Desainer Andreas Odang tetap meluncurkan koleksi adibusana Spring Summer 2021 di tengah pandemi virus korona. Dengan segala keterbatasan yang terjadi di masa pembatasan sosial dan juga protokol kesehatan sesuai dengan peraturan pemerintah, koleksi bertajuk Survivor itu resmi meluncur untuk kebutuhan kliennya dalam pernikahan ataupun keperluan pesta lainnya.

Lulusan Instituto Marangoni, Milan ini berupaya menangkap semangat perubahan pasca pandemi ke dalam koleksinya. Dia berupaya untuk mengurangi penggunaan payet pada gaun-gaun pesta yang menjadi fokusnya. “Kenapa bikin gaun gaun adibusana yang affordable? Karena menurut saya, setelah diterpa pandemi ini, semua sisi ekonomi akan terkena dampak secara finansial. Akan tetapi acara pernikahan tetap harus berjalan walaupun dalam skala yg lebih kecil,” ujar Odang dalam keterangan pers resminya.

Koleksi ini sendiri terinspirasi dari fotografi mode ala fotografer Amerika Irving Penn pada periode 1940 hingga 1950-an. Pada masa itu, Penn berhasil menangkap semangat perubahan dalam dunia mode lewat pendekatan artistik sederhana namun menghasilkan karya-karya yang dramatis. Karya Irving Penn antara lain melejitkan nama model Dovima dalam gaun-gaun adibusana dengan permainan volume yang memikat. 

Meskipun mengalami berbagai macam keterbatasan di tengah pandemi COVID-19, Odang ingin menunjukkan kalau kreativitas desainer Indonesia tetap berlanjut, dan bahkan meningkat. “Justru kali ini saya merasa lebih matang dalam merancang karena desain asli Odang yang feminin, melankolis, dan memiliki sisi androgini semuanya tertuang dalam koleksi ini,” kata dia.

Menurut Odang, dia cukup mengalami kesulitan dalam mengerjakan koleksinya ini. Mulai dari menghubungi semua pemasok material hanya lewat perangkat digital, hingga pengaturan jadwal masuk bagi para pekerja di ateliernya agar tetap melaksanakan pembatasan kontak fisik. “Bahkan ada penjahit dan tim payet yang bekerja di rumah-rumah mereka untuk membatasi pekerja di workshop. Sampai hari terakhir pengerjaan koleksi, hanya ada dua pekerja yang mengerjakan detail-detail terakhir.”

Terlepas dari keterbatasan, Odang tetap mempertahankan garis rancangannya yang dikenal luas dengan permainan struktur dengan kesan arsitektural dan sentuhan modern-kontemporer. Aksentuasi mewah namun tidak berlebihan juga diwujudkan secara sederhana lewat taburan payet dan kristal dengan motif horizontal pada ban pinggang yang memberikan kesan modern serta minimalis.

Untuk pertama kalinya, Odang memberikan aksen berupa slit atau belahan tinggi untuk semua gaunnya yang hadir dalam warna merah marsala, emas, ice blue, hijau magenta, teal, rose gold dan putih untuk pilihan gaun pengantin. Dia juga menawarkan pilihan jumpsuit yang modern dan out of the box untuk upacara pernikahan yang intim dan sederhana tanpa meninggalkan kesan elegan dan feminin. 

Koleksi ini secara khusus juga menekankan pada simplisitas, struktur, keanggunan dengan sentuhan detail origami. Odang berharap koleksinya bisa menjadi pengingat bagi seluruh pekerja kreatif dan desainer mode Indonesia kalau kreativitas di tengah pandemi tetap harus diwujudkan meskipun dalam keterbatasan untuk tetap bertahan. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Andreas Odang kembali berkolaborasi dengan desainer sepatu Rina Thang lewat labelnya Thang Shoes. Sementara itu, karya fotografi dalam koleksi ini dikerjakan dengan kolaborasi dari fotografer Hendra Kusuma dan fashion stylist Arkhoy Pradipta. 

Andreas Odang sendiri merupakan desainer Indonesia yang dikenal dengan ciri khasnya yang Emotionally Romantic. Sentuhan melankolia yang berpadu dengan struktur menjadi salah satu ciri khas desainer yang pernah bekerja sebagai jurnalis mode ini. Odang juga tercatat sebagai salah satu anggota dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) sejak 2016. (SJH) Foto: Dok. Andreas Odang


 

 


Topic

Andreas Odang, Desainer Indonesia

Author

DEWI INDONESIA