Harmonisasi Simbol Waktu Atas Nama Bvlgari
Empat lini jam tangan Bvlgari dilahirkan bersama dengan latar belakang cerita berseni tinggi untuk pribadi yang menghargai sebuah histori.
7 Apr 2021




Mengarungi dunia horologi selama lebih dari satu abad, Bvlgari dikenal sebagai salah satu perusahaan penghasil jam maupun perhiasan mewah yang identik dengan desain inovatif dan berani. Dimulai dengan sebuah jam tangan berunsur art deco ratusan tahun lalu hingga kini Bvlgari senantiasa mempersembahakan lini jam tangan yang disesuaikan dengan karakter pemujanya.

Kali ini, empat lini jam tangan untuk laki-laki dan perempuan dirilis. Dua diantaranya adalah koleksi Octo Finissimo kemudian Divissima and Astrale dengan koleksi jam tangan cocktail, dan terakhir adalah koleksi Serpenti. Bvlgari dengan bangga membawa koleksi tersebut sebagai sebuah persembahan terbaru bagi para penggemar arloji. Masing-masing membawa ciri khas yang menggambarkan nafas Bvlgari dengan sudut pandang seni yang tinggi.

Hasil kolaborasi dengan Tadao Ando dengan konsep bulan sabit yang menjadi simbol waktu.


Octo Finissimo Tadao Ando

Dunia arsitektur dan horologi mengedepankan aspek kompleksitas dalam setiap proses peleburan ide. Apabila bersatu, bisa dibayangkan seberapa kuat karakteristiknya. Hadir dalam edisi terbatas, koleksi Octo Finissimo kali ini menggaet arsitek Jepang Tadao Ando. Membawa nafas Jepang dalam konsep Mikazuki yang merepresentasikan bulan sabit. 

Sebuah simbol waktu bagi manusia dan alam sejak zaman dahulu. Koleksi ini bernuansa minimalis menggunakan warna biru gelap sebagai warna dasar. Tanda tangan Tadao Ando yang dicetak dengan laser menjadi pelengkap kolaborasi, menambah rasa spesial dalam penyatuan unsur arsitektural dan waktu.
 

Octo Finissimo Perpetual Calendar yang membawa Anda menjelajah waktu ke dunia futuristik.


Octo Finissimo Perpetual Calendar

Tujuh melambangkan kesempurnaan waktu dalam penciptaan semesta seakan menjadi tanda bagi Bvlgari dalam catatan pribadinya. Dalam kurun waktu 7 tahun belakangan, Bvlgari telah mengantongi 60 penghargaan internasional dan rekor dunia ke tujuh untuk koleksi Octo Finissimo Perpetual Calendar.

Jam ini merupakan yang teramping di dunia dengan ukuran 2,75mm. Hadir dalam dua versi balutan titanium, seri ini kental dengan inovasi mendalam yang kemudian menghasilkan 408 komponen kecil yang terjalin rapi dalam sebuah case jam tangan. Bayangkan jam ini sebagai jam futuristik. Hingga bulan Februari tahun 2100, tidak perlu pengaturan indikasi ulang bahkan sampai soal presisi. Sungguh sebuah investasi ratusan tahun yang tak ternilai.
 

Perpaduan batu permata dan tali kulit buaya menghasilkan sebuah karya seni horologi yang indah a la Divissima and Astrale.


Divissima and Astrale

Jam tangan dengan hiasan batu permata berwarna merupakan daya tarik Bvlgari. Estetika keahlian artisan Italia tergambar jelas pada koleksi jam tangan cocktail Divissima and Astrale. Menyuguhkan nafas la Dolce Vita, warna-warna indah batu permata diperlihatkan lewat empat model baru, dua diantaranya menjadi bagian dari koleksi The Diva’s Dream Divissima, dan dua lainnya di bawah naungan Astrale

Keempatnya melakukan harmonisasi indah lewat deretan batu permata dengan aneka teknik pemotongan. Satu persatu menjalin hubungan membentuk case nan apik dengan balutan strap kulit buaya yang eksotis bagi pergelangan tangan. Perpaduan ini begitu pas sehingga koleksi ini tidak hanya dapat dipakai ketika menghadiri pesta cocktail, pada siang hari pun bisa dipakai dengan gaya yang versatile.
 

Koleksi terbaru Serpenti Misteriosi Cleopatra terinspirasi oleh daya pikat Cleopatra sendiri.


Serpenti Misteriosi Cleopatra

Sebagai Master of Colour, Bvlgari senantiasa menciptakan deretan koleksi perhiasan dengan bebatuan indah. Sesekali menyematkan fungsi waktu di dalamnya. Terinspirasi dari figur Cleopatra dan gelang yang ia pakai dahulu, Bvlgari mengafirmasi koleksi Serpenti Misteriosi Cleopatra sebagai koleksi jam terbaru.

Pengaruh Cleopatra bukan hanya sekedar terlihat dari kecantikannya semata, bagi artisan perhiasan seperti Bvlgari, dirinya adalah sebuah definisi keindahan mutlak. Begitu pula dengan sosok Elizabeth Taylor yang pernah memerankan Cleopatra di tahun 1960-an. Liz, sapaannya, pernah mengenakan Serpenti berbalut warna emas dengan hiasan berlian walau hanya tampak dalam fotografi hitam putih. 

Kali ini sosok Cleopatra dibangkitkan kembali. Lewat perpaduan bebatuan amethyst, citrines, rubi, turmalin, aquamarine, tanzanite, dan peridot dengan total 50 karat dan 4000 berlian berteknik snow-set sebagai hiasan penuh dalam gelang berbentuk cuff. Hiasan tersebut mengelilingi jam berbentuk segi enam yang terbuat dari batu rubi transparan dengan total hampir 10 karat. Pengerjaan yang memakan waktu sampai 470 jam ini secara pasti menempatkan Bvlgari melekat di hati para kolektor jam. (JE) Foto: Bvlgari

 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA