Koleksi bergaya muda dan eklektik yang selalu diusung Happa kembali mengangkat wastra Indonesia sebagai inspirasi material yang membawa semangat cinta budaya. Kali ini Happa mengangkat budaya menenun di Indonesia, yang tentunya sangat erat dengan para wanita. Sehelai kain tenun yang lahir dari susunan benang yang elok, dengan torehan identitas yang khas. Dahulu, kegiatan menenun menjadi tolok ukur bagi seorang wanita apakah kelak ia akan menjadi seorang istri yang pandai mengurus suami dan anak-anaknya.

Happa mengambil inspirasi dari dua tenun istimewa yang berasal dari Baduy dan Bali, yaitu tenun endek dan tenun Baduy. Koleksi terbaru ini dinamakan Bin-bini, yang merupakan turunan dari kata bini. Istilah bini sendiri telah sering kita dengar, dan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti perempuan yang sudah dinikahi. Dalam konteks Bin-bini garapan Happa, diharapkan setiap wanita memiliki keahlian tertentu yang dapat membawa mereka menuju kehidupan yang lebih baik lagi.

Masih sejalan dengan ciri khas Happa selama ini, gaya tumpang tindih dengan siluet busana bervolume yang serba unik kental dihadirkan. Pilihan warna vibrant juga motif print seakan saling melengkapi kreasi busana yang dibuat dengan memadukan berbagai elemen dengan kain tenun asli dari Baduy dan Bali. Permainan detail yang rumit menjadi kelebihan yang selalu dihadirkan Happa. Sentuhan etnik dalam kemas modern dan bergaya muda membuat koleksi Happa terlihat semarak. (EM) Foto: dok. Happa.