Terinspirasi dari Posidonia oceanica, tumbuhan laut yang hidup di kedalaman perairan Mediterania, Breguet menghadirkan Marine Haute Joaillerie Poseidonia. Dengan dial Tahitian mother of pearl, Breguet menerapkan seni marquetry untuk menempatkan 85 berlian baguette-cut. Para pengrajin memilih setiap induk mutiara dengan penuh perhatian untuk menyelaraskan pola warnanya dengan kurva inset Poseidonia. Perpaduan ini memancarkan cahaya seolah pantulan sinar mentari yang bermain di permukaan laut. Garis-garis polanya membentang dan seolah direngkuh oleh gugusan berlian memanjang keluar hingga ke lug.

Ujung hand kedua jam tangan ini menunjukkan huruf B yang merupakan kode sinyal maritim, fitur khas dari koleksi Marine. Bezel baguette-set arloji ini dimaksudkan untuk  memudahkan pemakai membaca waktu. Berlian segitiga yang berbeda menandai masing-masing dari 12 jam. Pengaturan berlanjut ke jepitan gesper tali jam, huruf B untuk Breguet tampak menonjol di permukaan logam yang agak berwarna di bagian tengah gesper.

Selain berlian, arloji Marine Haute Joaillerie Poseidonia juga memadukan tiga jenis batu permata lain dengan Tahitian mother of pearl. Mereka yaitu safir, ruby, dan zamrud. Dari rona dominan setiap versi, biru, merah, dan hijau, Breguet menyusun kurva Poseidonia dalam berbagai warna. Masing-masing dari 85 permata menyusun sebuah pola yang dipilih untuk menghadirkan rona senada, kemudian dipotong dan diatur dengan teknik invisible setting.

Pada caseback, safir transparan menunjukkan caliber 591C yang sangat tipis. Kata-kata Horloger de la Marine (Pembuat Jam Angkatan Laut) terukir dalam bahan emas putih di tepi caseback. Ini mengacu pada predikat pembuat chronometer untuk Angkatan Laut Kerajaan Prancis yang dianugerahkan kepada Abraham-Louis Breguet pada tahun 1815. (NTF) Foto: Dok. Breguet