Koleksi Fall Ready-to-Wear 2019 Sarat Feminisme dari Christian Dior
Menilik energi penuh karakter dalam koleksi musim gugur milik Christian Dior
27 Feb 2019


1 / 10
Pertunjukkan musim gugur 2019 untuk Christian Dior kali ini ditampilkan di belakang Musée Rodin yang dibuka dengan aksi direktur kreatif Dior Maria Grazia Chiuri memberikan mic ke seniman konseptual Italia bernama Tomaso Binga, seorang wanita yang menandatangani kontrak kepada Maria sekitar tahun 1970-an. Binga membaca sebuah puisi dalam bahasa Italia tentang janji kemenangan feminis atas patriaki, sementara para tamu yang hadir memandangi gambar-gambar Binga saat muda.

Chiuri sejak awal sudah menjadikan feminisme sebagai bagian dari Dior-nya, terkadang ditunjukkan seperti slogan atau logo alternatif, terkadang dari karakter berani yang mengilhami desain. Namun di pertunjukkan kali ini, seruan yang kencang itu terasa mendesak dan pribadi, dan menyenangkan melihat seorang wanita yang mengawasi bisnis besar diseluruh dunia yang didasarkan pada hasrat dan keinginan wanita.

Chiuri mencari inspirasi untuk koleksi ini dari Teddy Girls pascaperang Inggris, pekerja, rock ‘n’ roll-vixens yang senang bermain di klub dan jampuran jaket Edwarian pria, rok penuh, celana jeans biru, kulit, beludru, dan eyeliner yang timpang, Kesamaan dalam siluet dan optimism menjadi cirri desain Christian Dior pada periode yang sama. Yves Saint Laurent juga menginspirasi jajaran koleksi Dior dari jaket kulit hitam pria untuk wanita di akhir 1950-an.

Koleksi ini merupakan pakaian olahraga dalam segala aspek. Tekstul couture tradisional dan isyarat kuno secara historis. Keanggunan koleksi yang disuguhkan Christian Dior kali ini. Modern dan juga menghormati kehidupan wanita yang sibuk dengan buku saku yang terbatas, Goresan feminisme yang kentara dan ajaib. (JLA) Foto: Dok. Dior.

 

 

Author

DEWI INDONESIA