Koleksi Inklusif yang Layak Mendapat Perhatian Penuh: Rinda Salmun Two Wear
Koleksi kolaborasi bersama Shalom Razade ini juga merangkul setiap perempuan dari berbagai kalangan, termasuk atlet Asian Para Games.
2 Mar 2022


Maureen Kartika (kanan) yang ditunjuk Rinda Salmun untuk menjadi salah satu model RTW x Shalom Razade. 

 

Mengapa mengusung tema inklusif ketika Anda tahu sebenarnya isu ini masih jarang diangkat?

Rinda Salmun: Sebenarnya tema inklusif yang saya angkat kali ini lebih luas, tidak hanya meranah pada warna kulit dan bentuk tubuh. Saya berpikir apa lagi yang bisa saya rangkul di koleksi ini. Lalu terlintas bahwa disabilitas adalah bagian dari society kita juga. Komunitas ini mungkin kecil tetapi mereka juga ingin tampil fashionable. Jadi kali ini saya mau mengikutsertakan kaum difabel untuk menjadi bagian RTW x Shalom Razade.

 

Sejauh mana RTW akan mengambil bagian dalam tema inklusif ke depannya?

Rinda Salmun: Sekarang sejujurnya saya sedang melakukan research and development (R&D) untuk adaptive clothing. Salah satu prototipe yang sudah berhasil saya garap ada di koleksi ini yaitu sebuah kemeja yang kancingnya terbuat dari magnet. Ke depannya saya ingin pakaian yang saya buat tidak hanya meranah ke komunitas itu saja tetapi memungkinkan mereka untuk memakai tiap koleksi RTW dengan lebih mudah.

 

Bagaimana awal mula Anda mendirikan LUD dan alasan apa yang membuat kamu ingin berkolaborasi bersama RTW?

Laninka Siamiyono: Komunitas ini ada dari tahun 2018. Awalnya bukan sebuah komunitas tetapi sebuah charity campaign sebagai bentuk dukungan kepada perempuan penyandang disabilitas. Bentuknya waktu itu adalah donasi lipstik yang kemudian diteruskan kepada mereka. Ini adalah bukti bahwa penyandang disabilitas juga berhak tampil cantik. Saya tertarik berkolaborasi karena keinginan Rinda Salmun juga yang menyatakan bahwa inklusif tidak terbatas pada warna kulit, suku atau budaya - seperti yang banyak dilakukan orang- tetapi juga soal postur fisik.

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA