Model Bisnis Baru Besutan Valentino
Koleksi musim dingin tahun ini menjadi aksi terakhir Valentino dalam menggunakan bulu binatang. Berita tersebut dibarengi keputusan untuk meniadakan RED Valentino.
25 May 2021



Keadaan zaman terus berubah. Seperti layaknya zaman purbakala dahulu di mana yang bertahan akan berevolusi dan yang tidak kuat menghadapi perubahan akan punah. Demikian juga dengan situasi terkini, terutama apabila hal itu menyangkut soal peradaban manusia itu sendiri. Banyak perusahaan di dunia yang kian mengganti model bisnis mereka demi bertahan di kondisi multi dinamika ini. Tak terkecuali perusahaan mode yang telah didirikan sejak beberapa generasi.

Bisnis model baru dengan pendekatan yang mengarah pada isu lingkungan menjadi awal permulaan terkini yang dicoba oleh Valentino. Dengan tegas Valentino mengatakan bahwa musim Fall/Winter 2021-2022 menjadi peragaan busana terakhir yang menggunakan bulu binatang. Perusahaan Valentino Polar yang memproduksi bulu binatang untuk rumah mode ini sejak tahun 2018 pun didaulat untuk menghentikan produksinya pada akhir tahun. Sebuah langkah berani untuk keberlanjutan lingkungan yang tidak mengesampingkan hak para marga satwa.

Berpijak pada fakta bahwa rumah mode besar mulai menyuarakan konsep sustainable fashion dan ternyata mendapatkan respon positif dari para punggawa mode, lebih jauh lagi para aktivis lingkungan. Tentu Valentino yakin bahwa keputusannya ini akan berbuah manis. Sebagai sebuah rumah kutur kebanggan Italia tercetusnya model bisnis ini akan semakin mengasah sisi kreativitas Valentino dan pada akhirnya menjadi sejalan dengan nilai-nilai perusahaan yang ditanamkan.

Tidak hanya menggebrak publik dengan keputusan di atas. Valentino juga memberi kejutan bahwa kini ia hanya akan berfokus pada satu label saja. Hal tersebut menandakan bahwa keberadaan RED Valentino yang menjadi lini keduanya akan segera usai. Per tahun 2024 bisnis RED Valentino akan diterminasi. 

“Visi estetika dari Direktur Artistik kami - berkombinasi dengan semangat artisanal dan keunggulan kerja - diharmonisasikan sempurna bersama teknologi baru dan tujuan masa mendatang. Masukan dari para klien kami setiap harinya menjadi dasar skenario ini dipusatkan pada satu label semata yakni Valentino untuk mendorong pertumbuhan yang lebih organik,”jelas Jacopo Venturini, CEO Valentino.

Strategi baru ini menjadi esensi permulaan Valentino untuk menjajaki keberlanjutannya di dunia mode. Dengan tetap memegang teguh Maison de Couture sebagai elemen fundamental Valentino, rasanya keputusan ini akan membawa Valentino merangkul desain kontemporer lebih lagi untuk skenario mendatang. (JE) Foto: Valentino.

 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA