Perang Dagang AS-Eropa Dorong Louis Vuitton Buka Pabrik di Texas
Pabrik temporer yang sudah dibangun sejak 2017 kini secara resmi beroperasi secara permanen dan menghasilkan tas-tas ikonis Louis Vuitton dengan tag “Made in USA”
18 Oct 2019


Chairman dan CEO LVMH, grup perusahaan yang menaungi Louis Vuitton bersama Donald Trum dalam pembukaan pabrik Louis Vuitton Rochambeau Ranch di Texas.

Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump meresmikan pengoperasian pabrik baru Louis Vuitton di Texas. Di pabrik ini, Louis Vuitton akan memproduksi kanvas monogram ikonis mereka juga tas-tas kulit.

Pabrik itu bernama Louis Vuitton Rochambeau Ranch dan diperkirakan akan menyerap sekitar 1.000 orang pekerja dalam jangka lima tahun. Tak seperti para petite mains di Paris, para pekerja di pabrik ini tak dituntut mempunyai pengalaman dalam bidang garmen atau pun jahit-menjahit. Dilansir dari Wall Street Journal, para pekerja akan mendapatkan pelatihan beberapa bulan sebelum akhirnya ikut memproduksi tas-tas Louis Vuitton.

“Hal ini konsisten dengan komitmen Louis Vuitton kepada para tenaga kerja Amerika serikat, sejalan dengan penandatanganan Pledge of America’s Worker, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka lewat program pendidikan dan pelatihan,” begitu cuplikan pernyataan resmi Louis Vuitton seperti dilansir Bloomberg.

Melalui kebijakannya, Donald Trump memberikan tarif tambahan untuk sejumlah produk-produk yang diimpor dari negara-negara Uni Eropa. Termasuk salah satunya adalah barang-barang mewah yang diproduksi oleh rumah-rumah mode Eropa. Pengoperasian pabrik baru Louis Vuitton di Texas ini kemudian bisa sedikit “menyelamatkan” perusahaan multi-nasional itu seiring perang dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Pemberlakuan tarif tambahan untuk barang-barang impor akan membuat harga barang-barang tersebut melonjak di pasaran. Harapannya kemudian untuk mendorong masyarakat mengonsumsi produk-produk hasil produksi dalam negeri dan memberi “tekanan” kepada perusahaan-perusahaan multi-nasional seperti Louis Vuitton untuk membuka pabrik mereka di dalam wilayah teritori Amerika Serikat guna menghindari tarif. Ini sejalan dengan agenda “America First” yang digaungkan Trump dalam kampanye presidensialnya.

Batas antara Produksi Massal dan Barang Mewah

 
Produksi Louis Vuitton tersebar di berbagai pabrik yang tak semuanya terletak di Perancis

Meski demikian ini bukan Pabrik pertama Louis Vuitton di Amerika Serikat. Sebelumnya, pada 2011 rumah mode itu juga sempat membuka satu pabrik di California. Tak seperti rumah-rumah mode Eropa kebanyakan yang membatasi pembuatannya di tempat asal mereka, Louis Vuitton memang mempunyai pendekatan yang lebih industrial.

Dilansir Wall Street Journal, ada delapan dari total 24 pabrik Louis Vuitton yang beroperasi di luar Perancis. Di pabrik-pabrik tersebut, Louis Vuitton membagi proses pembuatan tas dalam beberapa fase yang dikerjakan oleh sekelompok pekerja. Sebagian ditugaskan memilih dan memotong bahan kulit, sementara yang lain ditugaskan untuk membuat pola atau menjahit bagian-bagian tas.

Strategi mereka adalah untuk memproduksi barang-barang mewah mereka secara massal tanpa menurunkan harga jualnya. Tak hanya itu, Louis Vuitton juga sedang menguji prinsip dasar produksi barang mewah di situasi sekarang kala selera pasar cepat berubah dan perdagangan global semakin bergejolak. Selama ini, barang mewah mesti dibuat di tempat ia dirancang atau diciptakan. Turunan dari prinsip itu ialah barang-barang mewah dibuat secara eksklusif oleh para artisan—bukan sekadar pekerja—berpengalaman dan memiliki keterampilan tinggi.

Barang-barang mewah seperti yang kita kenal selama ini selalu mengedepankan keterampilan tingkat tinggi dan personal untuk menjustifikasi harganya yang selangit. Ambil contoh Hermes yang secara eksklusif hanya memproduksi tasnya di Perancis dan memperkejakan satu orang untuk membuat satu buah tas kulitnya yang dibanderol US$ 10.000. Begitu pula Gucci dan Chanel yang sebisa mungkin memproduksi koleksi mereka di Italia dan Perancis.

Sementara itu, Louis Vuitton dengan pengoperasian pabrik barunya di Texas ini sedang mendorong lebih jauh batasan yang memisahkan proses pembuatan barang-barang mewah dengan barang-barang biasa. Pendekatan industrial LV ini juga tentunya menggelitik kita untuk bertanya apa yang menjadikan barang-barang mewah begitu istimewa? (SIR). Foto: Dok. Istimewa.



 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA