Sambut 17 Agustus, BLVCK Editions Hadirkan Koleksi Khusus Berkolaborasi dengan 17 Influencer
BLVCK Editions mengajak 17 influencers dan talenta muda Indonesia untuk berkolaborasi melahirkan koleksi khusus hari kemerdekaan.
18 Jul 2019


BLVCK Editions meluncurkan koleksi kapsul berkolaborasi dengan 17 talenta muda Indonesia.
1 / 6
Tepat satu bulan sebelum hari kemerdekaan Indonesia, BLVCK Editions meluncurkan koleksi kapsulnya di Kilo Lounge pada 17 Juli 2019. Untuk merancang koleksi spesial ini, BLVCK Editions mengajak 17 talenta muda Indonesia dari berbagai latar belakang. Mereka diajak membuat masing-masing satu desain kaus yang sekiranya dapat memberikan makna untuk Indonesia.
 
Penggagas BLVCK Editions Veri Y. Setiady menyatakan inisiatifnya ini berangkat dari keinginan untuk mengajak anak muda merayakan ke-Indonesiaan dengan cara yang kekinian. “Inspirasinya datang dari saya yang suka bingung kalau 17-an mau pakai apa, paling batik, tapi kok rasanya agak terlalu formal. Untuk itu saya mengajak anak-anak muda ini untuk membuat koleksi yang bisa dikenakan semua orang,” kata Veri saat membuka acara peluncuran.
 
Ketujuh belas talenta muda itu antara lain Adinia Wirasti, Anugrah Aditya, Andy Yanata, Ajeng Svastiari, Ayla Dimitri, Danjyo Hyoji, Dion Wiyoko, Han Candra, Kleting, Muhammad Aga, Muchlis Fachri, Nicoline Patricia, Patrick Owen, Raiki Pasha, Tarra Budiman, Willsen Willim, dan Yuda Bustara.
 
Persatuan, kesetaraan, keberagaman Indonesia menjadi tema yang banyak diangkat oleh para kolaborator. Salah satunya oleh Patrick Owen yang desain kausnya menampilkan permainan ragam typography yang bold dan tajam membentuk kata ‘bhineka’.
 
“Konsep ‘Bhineka Tunggal Ika’ itu sesuatu yang sering dibicarakan, tetapi ternyata masih sangat abstrak bagi sebagian orang,” kata Patrick menceritakan latar belakang inspirasinya. Untuk itu, Patrick menerjemahkan konsep tersebut secara literal dengan meminta timnya untuk membuat berbagai jenis lettering dari kata ‘bhineka’ yang kemudian ia susun kembali.
 
Ada pula Ayla Dimitri yang memilih foto lima jari sebagai focal point desain kausnya. Dalam desainnya itu, tampak telapak tangannya polos tanpa sidik jari. Ia menjelaskan foto itu dimaksudkan untuk merepresentasikan Pancasila,  kebersamaan, dan persatuan.
 
“Selain melambangkan jumlah sila dalam Pancasila, tangan ini kan juga jadi salah satu cara kita dalam menjalin kebersamaan. Ketika kita baru berkenalan dengan orang juga kita biasanya berjabat tangan. Kemudian bagian sidik jari dalam foto ini dihilangkan itu untuk menggambarkan bahwa kita semua sama, kita semua satu,” jelas Ayla.
 
Koleksi ini sudah bisa Anda dapatkan dengan melakukan pemesanan langsung terlebih dulu ke BLVCK Editions. Koleksi ini juga bisa didapatkan di pop-up store BLVCK Editions yang akan menyambangi tiga pusat perbelanjaan, yaitu Grand Indonesia (22 Juli-4 Agustus), Kota Kasablanka (1 – 18 Agustus), dan Pacific Place (5-26 Agustus). (Teks: Shuliya Ratanavara/Foto: Orie Buchori).
 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA