Dea Dalila Bercerita Tentang Solo Karir dan Arti Musik
Berawal dari seorang backing vocal hingga bersolo karir, Dea Dalila memantapkan jejaknya di dunia musik Indonesia
18 Apr 2019


Dalam pandangan Dea Dalila, musik Indonesia telah tumbuh dan telah memiliki tempat di hati para pendengarnya. Dea telah menyelami industri musik Indonesia selama tujuh tahun. Karier Dea dimulai sebagai backing vocal dan pernah menjadi bagian dari grup musik HIVI!. Ia memutuskan untuk keluar dari HIVI! kemudian melanjutkan pendidikannya. Kini ia memutuskan kembali sebagai solois.

Berkarier seorang diri, ia merasa lebih bisa menggali potensinya sebagai penyanyi. Menurutnya, musik tidak bisa dibatasi. “Musik Merupakan bentuk dari proses hidup manusia. Dan sudah menjadi hak kita sebagai manusia untuk berproses,” ujar wanita berusia 27 tahun ini. Karena hal itu juga, ia sangat terbuka dengan semua jenis musik.

Ia mendefinisikan musik sebagai ekspresi. Bagaimana manusia merefleksikan ekspresinya melalui nada dan lirik yang kemudian bisa dinikmati dalam bentuk musik. “Ekspresi memiliki bentuk yang berbeda-beda. Maka dari itu saya menghargai perbedaan dengan tidak mengkotak-kotakan musik yang saya suka berdasarkan genre,” tambahnya.

Semestinya musik juga bisa menyatukan bukan membedakan. Baginya musik tak punya genre. Pada dasarnya musik adalah bunyi. Bunyi yang memiliki irama ini merupakan bahasa yang universal. Siapapun bisa mendengar dan merasakan kekuatan musik.

Dea seringkali mencoba membayangkan hidupnya tanpa musik. Namun, bayangannya selalu berakhir kabur. Ia tak menemukan jawaban. Satu yang pasti, musik membantunya untuk sembuh dalam masalah. “Ketika saya berproses sebagai manusia, di dalamnya ada rasa sakit, kecewa, sedih, dan lain sebagainya. Saya menggunakan
musik untuk membantu saya meredakannya,” ia menjelaskan.

Dalam berkarya Dea mengaku tidak memaksa terciptanya sebuah lagu. Ia lebih suka berkarya secara organik dan alami. Kebanyakan berasal dari keresahan, situasi, dan kondisi diri atau sekitarnya. (WHY) Foto: Zaky Akbar.

 

Author

DEWI INDONESIA