
Jika ada satu kata yang menggambarkan Dewi Makes, itu adalah "memberi". Akademisi, pengusaha, dan filantropis kelahiran Jakarta ini telah membuktikan bahwa kesuksesan sejati terletak pada seberapa besar dampak yang kita berikan kepada masyarakat. Sebagai Co-Founder Plataran Indonesia – jaringan hospitalitas yang menjadi ikon pariwisata premium – Dewi tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga menciptakan ekosistem yang memberdayakan.
Akademisi dengan Jiwa Sosial

Selain sebagai Co-Founder Plataran Indonesia, Dewi Makes yang merupakan lulusan Universitas Indonesia dan Université Paris-Sorbonne, sampai saat ini mengajar di Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Di bidang sosial, beliau aktif sebagai Chairperson Rumah Plataran Indonesia, Hope Ambassador Wahana Visi Indonesia, Wakil Ketua Pilar Childhood Cancer di Lions Club Jakarta Monas Movast dan aktif dalam berbagai kegiatan di Yayasan Jantung Indonesia.
Dewi mengungkapkan bahwa semangatnya dalam menjalankan berbagai kegiatan filantropis dan keterlibatannya dalam yayasan berakar dari kesenangannya berbagi sejak kecil, terutama dengan mereka yang kurang beruntung. Mindset inilah yang menjadi pendorong utamanya, sehingga setiap kali melakukan kegiatan sosial, ia selalu merasa bersemangat dan berenergi.
"Semangat berbagi ini tumbuh sejak kecil. Saya selalu merasa energinya berlipat ketika bisa membantu mereka yang kurang beruntung," tutur Dewi
Plataran: Bisnis dengan DNA Sosial

Berdiri sejak 2009, Plataran dibangun bersama sang suami dengan tiga pilar utama, yakni alam, budaya, dan masyarakat. Menurut Dewi, Plataran tak hanya berkomitmen menghadirkan keindahan alam kepada para tamunya, melainkan juga melestarikannya. Ia juga selalu mengedepankan upaya untuk menjaga warisan tradisi, serta memberdayakan masyarakat dan sumber daya lokal.
Semangat berbagi pula yang ia terapkan di Plataran Indonesia. Tiga pilar utama Plataran adalah alam, budaya, dan masyarakat. Ia mengatakan, visi dan misi Pelataran adalah "for Indonesia and Indonesian," yang berarti melestarikan kekayaan alam, budaya, dan masyarakat Indonesia, serta memberdayakan orang-orang Indonesia.
Literasi sebagai Gerbang Perubahan
Di Sumba Barat Daya, tepatnya di Tambolaka, Dewi mendirikan Rumah Plataran Sumba – sebuah rumah baca sederhana yang menjadi pusat transformasi. Di sana, Plataran menghadirkan perpustakaan dengan buku-buku berkualitas, kelas bahasa Inggris via YouTube, lokakarya menenun untuk kaum ibu, dan program gizi mingguan dengan menu sehat.
"Saya kagum melihat antusiasme anak-anak yang sebelumnya tak punya akses buku. Saya lihat sendiri di sana ada murid kelas empat yang belum lancar membaca, dan itu memacu saya untuk berbuat lebih," kisahnya.
Mimpi untuk Indonesia

Mengenai mimpinya ke depan, baik secara personal maupun untuk Plataran Indonesia, Dewi memiliki visi yang mulia. Untuk Plataran, ia bermimpi agar setiap individu yang tinggal dan berinteraksi di sana dapat merasakan Plataran sebagai rumah yang nyaman untuk belajar dan berbagi pengalaman. Lebih jauh lagi, ia ingin Plataran menjadi jendela yang memperlihatkan kekayaan Indonesia dari segi alam, budaya, dan masyarakatnya. Pemilihan lokasi Plataran yang selalu berada di tengah keindahan alam eksotis bukanlah kebetulan, melainkan hasil pemikiran matang Dewi dan suaminya untuk menonjolkan keunikan budaya lokal melalui seni tari, tenun, dan hasil karya lainnya, serta selalu melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatannya.
Secara pribadi, mimpi Dewi adalah melihat semakin banyak orang tergerak untuk saling membantu dan menyebarkan kebaikan, meninggalkan sifat egois dan individualistis. Ia merasa heran mengapa banyak orang yang memiliki sumber daya, baik sarana maupun finansial, tidak terdorong untuk memberikan kembali kepada sesama. Baginya, berbagi adalah esensi dari kemanusiaan yang perlu terus ditumbuhkan.
Kepedulian untuk Sesama

Sebagai individu yang memiliki kesempatan dan kemampuan, Dewi sangat percaya akan pentingnya berbagi. Menurutnya, esensi hidup yang bermakna terletak pada kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung.
“Saya percaya, memberi itu tak selalu berarti sesuatu yang besar. Kita bisa membagi sedikit dari yang kita punyai tetapi begitu penting bagi orang lain. Kita juga bisa memberi atau giving back kepada alam, orang-orang terdekat kita, asal tujuannya baik dan ingin memberi perubahan yang positif bagi mereka yang kita bantu.”
Dewi Makes terus mendorong program CSR yang holistik dan berdampak, memastikan bahwa Plataran Indonesia tidak hanya menjadi sebuah jenama di industri wisata, tetapi juga kekuatan positif bagi masyarakat.
Teks: Mardyana Ulva
Foto: Mardyana Ulva & Plataran Indonesia