
Gaya hidup sehat, mulai dari minum jamu hingga menjalani rutinitas wellness, sering kali terasa seperti beban. Banyak yang memandangnya sebagai kewajiban, bukan kebutuhan. Namun bagi Metta Murdaya, pendiri JUARA Beauty sekaligus penulis buku Jamu Lifestyle, kuncinya justru terletak pada bagaimana kita membuatnya terasa menyenangkan dan mudah diakses dalam keseharian.
“Kita adalah produk dari kebiasaan. Minum jamu setiap hari saja ada efek jangka panjang. Itu investasi ke diri sendiri,” ujar Metta.
Bersama Nova Dewi, Pendiri Suwe Ora Jamu, Metta berbagi visi untuk memodernisasi sekaligus melestarikan budaya jamu, warisan Nusantara yang tidak hanya bernilai kesehatan, tapi juga menyimpan filosofi mendalam tentang keseimbangan hidup.
Bagi Metta, membangun kebiasaan wellness tidak harus terasa berat. Ia membagikan empat strategi sederhana agar rutinitas sehat dan jamu bisa menjadi bagian alami dari gaya hidup sehari-hari, tanpa paksaan, tanpa rasa bersalah.
1. Jadikan Aktivitas Sosial
Menurut Metta, kebiasaan paling mudah dibangun ketika dilakukan bersama orang lain. “Beberapa orang itu makhluk sosial. Kamu bisa lari bareng, atau ‘jejamuan’ bareng,” ujarnya. Dengan teman, rutinitas sehat menjadi lebih menyenangkan dan motivasi pun tumbuh alami. Alih-alih sekadar tugas, aktivitas itu berubah menjadi momen kebersamaan yang ditunggu-tunggu.
2. Asosiasikan dengan Hal Positif
Rasa pahit jamu atau rutinitas skincare yang panjang sering membuat orang enggan memulai. Kuncinya, kata Metta, adalah mengaitkan kebiasaan itu dengan perasaan positif.
“Misalnya, sambil mencuci muka atau pakai skincare, kita bisa merenungkan hal baik hari ini, misalnya ‘oh, makanannya enak’, ‘kuenya enak’, atau ‘bos memuji’,” jelasnya. Dengan begitu, kegiatan kecil seperti minum jamu atau merawat diri berubah menjadi ritual syukur yang ringan dan menyenangkan.
3. Terapkan Sistem Penghargaan (Rewards)
Bagi sebagian orang, motivasi eksternal bisa sangat efektif. “Kalau melakukan sesuatu yang baik, poinnya 10. Nanti kalau sudah terkumpul, bisa self-reward,” kata Metta. Namun, ia menekankan pentingnya menyesuaikan pendekatan dengan kepribadian masing-masing. Tidak ada sistem yang mutlak—yang penting, ada bentuk penghargaan yang membuat prosesnya terasa berarti.
4. Lakukan Mindset Reset
Metta juga mengingatkan bahwa banyak dari kita makan bukan karena lapar, melainkan karena bosan. Untuk mengubahnya, dibutuhkan mindset reset—proses mengatur ulang pola pikir agar lebih sadar terhadap tubuh sendiri.
Ia menyarankan penggunaan essential oil seperti lavender, peppermint, atau lemongrass untuk membantu mindful eating dan menjernihkan pikiran.
“Manfaatnya ada dua: jadi lebih jelas apa yang kita butuhkan, tidak sekadar craving. Selain itu, kita jadi lebih bisa savor the flavor—merasakan dan menikmati momen dengan penuh kesadaran,” tuturnya.
Makna Historis Jamu: Dari Jampi Usodo

Upaya Metta untuk membawa jamu ke konteks modern sejalan dengan misi Nova Dewi, seorang jamu mixologist dan pendiri Suwe Ora Jamu, yang kerap berkolaborasi dengan JUARA Beauty. Nova menjelaskan bahwa kata “jamu” berasal dari frasa Jawa kuno jampi usodo, yang berarti penyembuhan melalui ramuan dan doa. Makna ini menegaskan bahwa jamu bukan sekadar minuman herbal, melainkan bentuk kearifan lokal yang menghubungkan tubuh, pikiran, dan spiritualitas.
Kolaborasi antara Metta dan Nova menjadi wujud nyata dari semangat tersebut, yakni mendorong jamu agar tidak sekadar dilihat sebagai warisan masa lalu, melainkan sebagai bagian esensial dari gaya hidup sehat masa kini. Dengan cara itu, mereka tidak hanya merawat tradisi, tetapi juga menanamkan kesadaran baru: bahwa kesehatan bisa dirayakan dengan cara yang alami, sederhana, dan penuh makna.