Ayumi Spring/Summer 2020: Ode untuk Etnisitas
Marina Christyanti Ayumi membawa semangat kedaerahan untuk koleksi busana terbarunya di gelaran New York Fashion Week
8 Oct 2019


1 / 13
“Hal ini di luar bayangan saya,” kata desainer Marina Christyanti Ayumi, otak kreatif di balik brand Ayumi, yang berhasil menjajal salah satu runway off calendar New York Fashion Week versi Council Fashion Designer of America, pada 9 September 2019 dalam risalah mode resminya.

Koleksinya itu diperagakan sebagai bagian dari Indonesia Fashion Gallery (IFG), sebuah wadah mode yang membuka hubungan dagang perancang Indonesia dengan Amerika. Spring Studio menjadi panggung yang dikoordinasikan oleh agensi raksasa IMG untuk menampung peragaan banyak desainer dari seluruh dunia yang ingin tampil di NYFW. Tempat ini juga pernah menjadi lokasi gelaran peragaan busana berbagai desainer kenamaan dunia seperti Calvin Klein, Jeremy Scott, dan lain-lain.

“An Ode to the Ethnicity” atau "Ode untuk Etnistitas" menjadi tajuk yang diusung desainer Indonesia berdarah Minang itu. Maria memilih untuk mengedepankan sisi etnis Indonesia untuk ditampilkan di panggung dunia. Hal ini bukanlah hal yang benar-benar baru atau pun mengejutkan. Tema etnisitas memang kerap dibawa desainer-desainer Indonesia kala mendapat kesempatan memamerkan karyanya di panggung dunia.

Songket Minang ia pilih sebagai bintang utama koleksinya ini sebagai tribut kepada akar budayanya. Jalinan benang emas, merah, hijau, dan krem mendukung tampilan mewah nan glamor yang menjadi ciri khas desain-desain Ayumi.

Kain-kain songket itu ia sulap menjadi rok, jaket, celana, bahkan gaun yang elegan. Bebrapa piece yang menjadi kunci dari koleksi ini antara lain gaun one-shoulder berpotongan ketat dari songket hijau serta gaun halter dari songket merah yang dibuat mengikuti bentuk tubuh sehingga nampak luwes, jauh dari kesan kaku dan tebal yang selama ini identik dengan kain songket.

Ada juga celana panjang dengan potongan pinggang tinggi yang terbuat dari songket warna krem bersulam benang emas. Kesan mewah kian kental karena celana itu dipadukan dengan atasan berpayet mengilap dengan aplikasi bulu yang glamor. Perpaduan bulu, payet, dan bulu muncul pada tampilan gaun hitam selutut dengan bagian bawah bervolume.

Koleksi kreasi Maria ini tidak mengingkari DNA desain Ayumi. Asimilasi kain songket dalam koleksinya ini terbilang halus. Penggunaannya efisien dan bukan sekadar gimik. Lewat koleksi ini Maria menghadirkan songket sebagai material pakaian yang universal. (SIR). Foto: Ayumi.

 

 


Topic

Runway Report

Author

DEWI INDONESIA