Denny Wirawan: Keindahan Tenun Dalam Koleksi Pringgasela
Indah dan selaras, menjadi inspirasi bagi Denny Wirawan untuk mengolah kreasi busana yang menghadirkan kekuatan wastra Indonesia.
26 Sep 2019


1 / 9
Sebanyak 45 set tampilan busana dalam nuansa lembut ditampilkan menjelang siang di Kembang Goela Resto hari Rabu, 25 September 2019. Area resto yang disulap menjadi runway ini terlihat padat para tamu undangan yang hadir. Pringgasela, rangkaian koleksi terbaru BaliJava by Denny Wirawan musim semi/panas 2020 ini seakan memberi semangat pada momen peragaan yang diadakan di waktu yang tak biasa ini, tepat pada pukul 11 siang.

Pringgasela, diambil dari dua suku kata Pringga dan Sela. Arti Pringga dalam bahasa Sansekerta adalah pribadi, sementara Sela dalam KBBI artinya adalah ruang. Pringgasela ini adalah nama sebuah desa di Lombok Timur, masyarakat disana hidup selaras dengan alam dan masih menjaga warisan budaya leluhur berupa wastra tenun. Kali ini tenun yang diangkat adalah tenun Sundawa, coraknya diilhami oleh alam misalnya bentuk garis lurus diibaratkan sebuah sungai yang banyak mengalir di Lombok Timur.

Pembuatan tenun Sundawa ini melalui proses yang panjang, pewarnaannya selalu menggunakan warna dari alam dari dedaunan atau kayu-kayuan. Denny sendiri mengaku takjub akan warna-warni tenun Sundawa yang ternyata didapatkan dari alam. Warna biru muda didapat dari daun nila, warna krem dari kayu sejaraman, dan warna hijau muda didapatkan dari daun dan bunga putri malu. Benang yang telah dicelup kemudian ditenun dengan menggunakan alat tenun tradisional yang disebut Gedogan.

Koleksi busana yang menampilkan padu padan dan cara pakai bertumpuk mulai dari jaket pendek, cape, dan rompi ini menawarkan beragam gaya yang sangat mungkin diaplikasikan di segala aktivitas. Kecerdikan Denny mengemas tenun Sundawa menjadi tampilan etnik yang modern dan wearable ini dihadirkan melalui beragam trik. Tenun Sundawa ini hadir bak primadona, dikombinasikan dengan celana berpipa lebar dalam warna polos krem juga biru yang menggunakan material sutra Thailand yang memberi efek kilau. Seakan menjadi sebuah lukisan, corak kain tenun tampil atraktif mencuri perhatian mata. Kesan romantis juga dimasukkan ke dalam padu padan tampilan, melalui busana atasan berwarna putih transparan dengan detail renda-renda cantik serta bordiran warna senada yang feminin. Menjadi perpaduan antara etnik modern dari helaian tenun Sundawa, serta sisi romantis yang memberikan keanggunan. Selain celana berpipa lebar,

Denny juga menampilkan padanan lain yang lebih playful berupa rok tutu panjang dalam warna nude. Kehadiran gaun tutu juga mencuri perhatian, dipadankan atasan dan jaket pendek yang dipermanis dengan embellishment dalam harmoni warna senada dengan tenunnya. Denny turut menggandeng E.P.A Jewelry by Eliana Putri Antonio untuk memberi kilau melalui rangkaian koleksi perhiasannya.

Eliana mengaku kaget saat diajak untuk mendukung pagelaran koleksi ini, namun dalam 11 hari waktu yang diberikan, sejumlah perhiasan seperti anting chandelier, kalung bertumpuk, cincin besar  hadir melengkapi koleksi Pringgasela ini. Untuk tata rias dan rambut Denny dibantu oleh Oscar Daniel yang menggunakan LT Pro Professional Make Up. Pagelaran ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan BCA. (ERIN METASARI) Foto: dok. IMAGE DYNAMICS. 

 

 


Topic

Runway Report

Author

DEWI INDONESIA