Dior Menswear Spring Summer 2020: Arkeologi Kekinian Kim Jones
Bekerjasama dengan seniman Amerika Serikat, Kim Jones menyelami arsip Maison Dior dan mengaktualisasikannya kembali.
24 Jun 2019


1 / 19
Apa yang kita sebut masa kini, suatu waktu akan menjadi usang dan menjadi relik bersejarah. Itulah pesan utama dari peragaan koleksi Dior Menswear Spring/Summer 2020. Direktur Kreatif Menswear Dior, Kim Jones menerjemahkan itu dengan menggali lagi sejarah Dior dan mengaktualisasikannya  dalam konteks kekinian.

Kim Jones, bekerjasama dengan seniman Amerika Serikat David Arsham menyelami konsep yang mereka sebut Arkeologi masa kini. Keduanya melakukan reka ulang peninggalan masa lalu Christian Dior yang dicerminkan lewat arloji dan telepon lama Dior yang ada di ruang kerjanya.

Kedua benda itu diwujudkan kembali pada lokasi peragaan di Paris. Arloji Monsieur Dior menempel dan menyapa para pengunjung di pintu masuk set peragaan. Sedangkan pesawat telepon muncul pada instalasi yang mengilustrasikan ruang kerja Dior yang bak tertutup debu tebal dan kini menjelma menjadi gurun.

Hal serupa juga terjadi pada logo Dior yang tampak retak dan diperbesar serta dibuat menjadi bagian dari set. Latar itu menjadi narasi dari koleksi Kim Jones yang meneropong masa depan Dior sebagai rumah mode, serta tak lupa menggali arsip sejarah utama dari rumah mode ini.

Kim Jones berupaya menampilkan tailoring bagi pria sebagai salah satu keunggulan utamanya. Aksen satin pada beberapa setelan jasnya tetap diperkenalkan, dan bahkan diperkuat pada musim ini. Sejak lama, klien pria Dior memang menyenangi tailored grey suit mereka yang kini sudah menjadi ikon.

Motif cetak bak kertas koran era John Galliano juga digali kembali pada musim ini. Motif itu dibuat jauh lebih pudar dan nyaris menjadi motif emboss pada beberapa tampilan, tak terkecuali juga pada Dior saddle bag yang baru-baru ini kembali naik daun. Bentuk saddle bag itu kemudian juga diaplikasikan menjadi flap pocket pada beberapa jaket pria.

Tidak hanya menggali arsip, Kim Jones juga meneruskan lagi visi Dior modern. Soal bagaiamana rancangannya bisa diminati millennials di Seoul, atau di New York yang kini punya daya beli untuk merogoh kocek mereka demi brand rumah mode ini. Jones juga percaya formula pakaian yang genderless yang bisa dikenakan oleh pria dan wanita merupakan formula tepat untuk koleksinya.

Untuk itu, muncul kemeja organza dalam warna segar yang dipadukan dengan aksen yang terinspirasi dari karya Arsham. Baju yangterawang berpadu dengan warna menyala yang menyuguhkan pernyataan yang ringan dan feminin. Dipadukan dengan kolaborasi Dior x Rimowa, tampilan ini menyuguhkan tampilan yang futuristik. Tampilan serupa juga didukung oleh sepatu yang transparan dan menunjukkan kaus kaki. (Teks: Subkhan J. Hakim/Foto: Dior)
 

 

Author

DEWI INDONESIA