Moral Undang Makhluk Asing dari Sam-udra Pentaskan Koleksi Bernapas Fiksi Ilmiah
Andandika Surasetja persembahkan sebuah koleksi musim panas dengan presentasi futuristik, berkolaborasi dengan seniman sejawat yang makin menguatkan kisah di balik suguhan.
11 Oct 2021





Satu minggu sebelum Moral resmi merilis koleksi Spring/Summer 2022, suguhan digital untuk dinikmati para antusias fesyen dan penggemar brand lokal dirilis terlebih dahulu di kanal Youtube brand besutan Andandika Surasetja ini.

Masa-masa ini, peragaan yang dihelat secara daring tentu tak pernah lepas dari aspek kreativitas. Adalah soal bagaimana para penyaji menyuguhkan tontonan yang mampu menciptakan ambiens setara seperti menghelat peragaan tatap muka. Bagaimana sebuah tayangan berdurasi singkat mampu membius penonton untuk tidak lekas menekan tombol ‘next’ karena bosan.

Secara gamblang, tontonan yang disajikan Moral mampu membuat saya ingin menyelesaikannya sampai akhir. Sinergi visual, musik, dan yang tentu tidak boleh terlewatkan adalah koleksi Moral sendiri yang menjadi inti cerita, terjalin apik.

Hingga kemarin Andandika menceritakan soal cerita di balik inspirasi koleksinya kali ini, saya menyadari rupanya ada maksud air dan gelombang air laut menjadi latar utama. Koleksi bertajuk Sam-udr? ini terinspirasi dari empat babak waktu di batas horizon atau batas antara langit dan permukaan laut. Selain itu narasi cerita diangkat dari genre fiksi ilmiah, menampilkan para model sebagai makhluk asing yang berasal dari dasar laut nan dalam kemudian muncul ke permukaan laut untuk pertama kalinya.

Andandika menyebut suguhannya sebagai film fesyen yang ia kemas bersama sutradara video Refa Adiredja. Tak lupa seniman visual Topher Koper didaulat untuk menciptakan latar berteknologi 3D demi menghantarkan cerita yang lebih kuat kepada penonton.
 

Musim ini Moral mengusung konsep unisex dengan material utama dari denim bertekstur, chiffon, twill, dan taffetta.

 

Kisah lautan yang dikiaskan juga terbesit pada palet warna yang menghiasi seluruh gaya musim ini. Warna biru, perak, oranye, dan hitam didaulat menjadi palet utama.  Kemudian warna biru dan hitam sengaja dibentur kontras dengan warna perak dan oranye yang dikemas dalam ragam pakaian unisex. Bahkan beberapa rancangan jas dan coat juga memiliki fitur yang dapat dipakai dua sisi sehingga menghasilkan dua tampilan berbeda.

Rancangan tersebut dibesut dalam beberapa material utama seperti denim bertekstur, crinkled chiffon, kulit, beludru, kain bermanik, twill, dan taffeta. Ditambah dengan aplikasi sulam, tambalan kulit, dan penggunaan hardware besar untuk memberi aksen kuat di keseluruhan koleksi.
 

Palet warna yang digunakan Moral musim ini juga mengikuti inspirasi dari garis Horizon. 

 

Dalam mengerjakan koleksi Sam-udr?, Moral juga bekerja sama dengan Intel Indonesia untuk membantu Andandika menyelami seluruh proses kreatif. Lewat fitur unggulan Intel EVO performances 11th Gen dengan intel Graphics Xe, instant wake, wifi 6, thunderbolt 4 yang berukuran ringan dan memiliki daya baterai tahan lama tentu sangat membantu dalam mengeksplorasi desain, produksi hingga eksekusi presentasi final.

Tak lupa kolaborasi lain bersama Abraham Sianipar yang adalah seorang ilmuwan dan peneliti kategori ikan hiu. Kolaborasi keduanya terlihat pada karya fotografi bawah laut dengan obyek ikan hiu yang digunakan sebagai hiasan serta telah menjadi bagian dari Moral selama ini. Menjadikan koleksi Moral sebagai salah satu brand lokal yang khas dan distingtif di kancah mode lokal. (JE) Foto: Moral.

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA