Peragaan “Headway” Tangan: Kehalusan yang Mutakhir
Zico Halim dan Margaretha Novi menghadirkan kemahiran mengolah siluet klasik dengan detail-detail halus serta permainan tailoring.
23 Oct 2019


1 / 8
Anda mungkin sudah familiar dengan silent disco, tapi pernahkah Anda menghadiri silent show alias peragaan busana sunyi? Bagi saya, gelaran “Headway” dari Tangan di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 semalam jadi yang pertama.

Semua yang hadir menyaksikan koleksi rancangan Zico Halim dan Margaretha Novi semalam mengenakan headset yang sudah disiapkan penyelenggara. Lewat headset itu, ada suara narator yang menghitung mundur seakan menyiapkan kita untuk menempuh suatu perjalanan jauh. Suara roket lepas landas pun terdengar sebelum model pertama memasuki panggung runway.

Diiringi musik yang mengawang-ngawang, menyaksikan para model berjalan di runway seperti menyaksikan makhluk dari luar angkasa. Makhuk luar angkasa yang cantik dan penuh gaya tentunya. Kesan itu kian diperkuat dengan riasan wajah berlapis gliter transparan dan tatanan rambut “basah”.

Satu demi satu pakaian ditampilkan dalam koleksi ini dengan potongan-potongan kontemporer dengan detail-detail halus. Terutama interpretasi mereka akan setelan-setelan jas klasik. Jas-jas versi Tangan ini hadir dengan aksen-aksen yang tak terduga. Mulai dari kancing di bagian belakang yang memberikan efek draperi ketika dikaitkan, atau bagian lengan yang dibuat dengan model cut out.

Untuk mengimbangi eksperimen desainnya yang cukup bold, Zico dan Margaretha menghadirkan jas-jas tersebut dalam sapuan warna yang understated seperti abu-abu dan dipadankan dengan aksen putih.

Selain jas-jas yang unik, duo desainer ini juga menghadirkan beberapa twist pada pakaian basic mereka. Salah satunya dengan menempatkan kancing-kancing sebagai pengganti jahitan pada kemeja lengan panjang tipis mereka. Ini membuat pakaian kemeja putih yang sekilas tampak biasa itu menjadi kian fleksibel penggunaannya.

Seolah memberikan panduan padu padan, keduanya juga menampilkan beberapa opsi padu padan dan cara mengenakan kemeja tersebut. Ada yang hanya dikancingkan sepertiga di bagian pinggir sehingga memberikan atasan dengan aksen slit, ada pula yang melepas seluruh kancing di bagian pinggir badan dan lengan dan mengenakannya sebagai ponco.

Selebihnya Tangan juga menampilkan hasil main-main mereka dengan material-material transparan serta teknik kerut yang muncul dalam bentuk atasan, rok, dan gaun. Tak lupa, Tangan juga masih menampilkan ciri khas desainnya berupa potongan raw cut tanpa keliman serta elemen patchwork yang berhasil diselipkan dan membaur dengan keseluruhan koleksi. (SIR). Foto: GCM Group/Jakarta Fashion Week.


 

 


Topic

JFW

Author

DEWI INDONESIA