Ragam Kultur Betawi dalam Interpretasi Koleksi Musim Gugur "Sejari" dari Bateeq
Koleksi musim gugur "Sejari" dari Bateeq menampilka kultur betawi dengan adaptasi motif Aluwung.
31 Oct 2019


1 / 14
Untuk musim gugur dan kemarau 2020, Bateeq membawakan presentasi dari hasil interpretasinya terhadap kultur Betawi. Penerjemahannya justru membawa padanan pengertian bagi mereka mengenai 'persatuan di tengah keragaman' atau 'unity amidst diversity'.

Dengan keragaman masyarakat Betawi yang mulai jarang disosor oleh publik, kulturnya sekarang kembali diangkat menjadi koleksi Sejari dari Bateeq. Menelaah setiap sejarah dari kota Batavia yang hidup di tengah-tengah keragaman kelompok etnis, Bateeq mengadaptasi pula motif Aluwung sebagai salah satu peran utama.

Motif Aluwung sendiri, pada mulanya, memperlihatkan secara acak nan berhamburan dari motif bentuk-bentukan yang dibuat kecil. Namun, saat dilihat dengan jarak tertentu, akan terlihat jelas bagai Batik Kawung. Mengambil empat ragam warna, yakni kemewahan dari oranye, keemasaan, biru laut, hingga off-white.

Paduan dari koleksi Sejari ini, secara keseluruhan, memiliki palet warna yang ceria dan vibran. Padu padan yang elegan dalam konteks aplikasi budaya Betawi, cukup berhasil diaplikasikan dalam koleksi Bateeq kali ini. 

Kehadiran ragam warna yang dipilih, berhasil membuat citraan eksplorasi kekayaan budaya dengan detail yang tidak asal. Siluet dan potongan-potongan indah yang dibuat tampil mempesona. 

Selain itu, dalam catatan koleksi Bateeq kali ini mereka menuliskan, "Praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan ditunjukkan melalui penggunaan berkelanjutan serat Bemberg dan Tencel yang dapat terbiodegradasi."

Dapat dipastikan bahwa kain yang digunakan untuk koleksi ini dapat terurai sekaligus mewujudkan keramahan terhadap lingkungan. Penggunaan Tenun Lurik juga dikembangkan, dibuat dari hasil daur ulang kain katun yang mereka produksi.

Bateeq dalam Sejari menghadirkan budaya Betawi dalam interpretasi yang modern sekaligus mengundang kesadaran akan lingkungan dalam pengolahan  kain di masyarakat. (FH)

 


Topic

Jakarta Fashion Week

Author

DEWI INDONESIA