4 Dampak Maloklusi yang Kerap Dianggap Sepele dan Solusi Praktisnya
Merapikan gigi tanpa behel bisa membantu mengatasi maloklusi dan meningkatkan kualitas hidup kita. Simak penjelasan dari pakar berikut ini!
21 Sep 2022



Bagi sebagian orang, maloklusi yaitu posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal sering diabaikan karena dianggap tidak terlihat secara kasat mata. Tak disadari, maloklusi bisa menimbulkan gangguan bicara, dan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental seseorang. Dari masalah plak gigi hingga yang berdampak pada kualitas hidup seseorang, berikut ini penjelasan tentang dampak maloklusi dari drg. Stephanie Adelia Susanto, MM, Sp. Ort!

1. Masalah plak dan risiko gigi berlubang

Menurut drg. Stephanie, temuan riset membuktikan bahwa gigi tidak rapi dapat meningkatkan risiko gigi berlubang secara signifikan. Hal ini bisa terjadi karena plak gigi lebih mudah menempel dan lebih sulit untuk dibersihkan. Gigi yang tidak rapi akan menyebabkan beban pengunyahan menjadi tidak seimbang, yang berakibat gigi menjadi lebih mudah pecah dan meningkatkan resiko ompong.

2. Asupan gizi tidak maksimal

Lebih lanjut, drg. Stephanie juga mengatakan bahwa dampak maloklusi lainnya yaitu membuat proses pengunyahan terganggu. Menurut Co-founder & Chief Commercial Officer Klar Smile tersebut, masalah itu pun akan berdampak negatif terhadap asupan gizi. Selain itu, proses pengunyahan yang tidak optimal akan berdampak pada saluran pencernaan terutama lambung dan usus yang bekerja terlalu berat.

3. Penurunan kemampuan kognitif

Selain gizi dan saluran pencernaan, riset juga membuktikan bahwa proses pengunyahan dapat menghasilkan sejumlah besar informasi sensorik pada otak, dan menjaga fungsi belajar dan mengingat. Jika disfungsi mastikasi pada gigi ini dibiarkan, bisa berpotensi mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif seseorang.

4. Berdampak pada kualitas hidup

Maloklusi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup (karir dan sebagainya) interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan psikologis. Ini karena wajah termasuk juga gigi merupakan salah satu hal yang pertama diperhatikan dan yang paling diingat pada saat kita berhadapan dan berbicara dengan orang lain. Maloklusi secara signifikan mempengaruhi penampilan senyum yang estetik yang merupakan bagian dari daya tarik wajah yang penting dan merupakan cara yang efektif untuk mengekspresikan emosi.
 
"Salah satu yang orang notice dari aku adalah gigi kelinciku.  Tapi mungkin enggak banyak yang tahu gigi seri-ku belum optimal susunannya, dan itu membuatku kurang nyaman,” ujar aktris dan penyanyi Maudy Ayunda membagikan pengalamannya.
 
“Sementara itu pekerjaanku sebagai penyanyi, aktris atau spokesperson yang mengharuskan aku tampil percaya diri di depan umum yang biasanya aku perlihatkan dengan tersenyum.  Maka gigi yang rapi jadi penting buat aku,” sambungnya. 
 
Ia pun bercerita bahwa merapikan gigi tanpa behel dengan perawatan dari Klar Aligner membantunya mengatasi masalah tersebut. Menurutnya, warna aligner-nya yang bening tidak mengganggu penampilan, dan konsultasi online melalui aplikasi yang praktis mempermudah dirinya yang punya waktu luang terbatas, tapi tetap ingin merawat gigi.



 
Klar Aligner adalah aligner transparan yang tidak mengganggu penampilan dan praktis sebagai solusi merapikan susunan gigi tanpa behel. Klar Aligner ini dibuat dengan teknologi canggih secara khusus, dengan mengedepankan tingkat keberhasilan perawatan dan kenyamanan pasien, serta dikerjakan oleh Dokter Gigi Spesialis Ortodonti yang berpengalaman.
 
Klar Smile memiliki lebih dari 800 partner klinik di Indonesia, serta dikerjakan dan diawasi oleh dokter spesialis ortodonti berpengalaman dan telah terdaftar di Kementrian Kesehatan. Material Klar Aligner bertekstur lembut dan lentur sehingga nyaman bagi pasien. Aligner gigi ini juga bebas bahan BPA dan lateks sehingga tidak menyebabkan alergi, serta dikontur untuk mengurangi iritasi.

 
MARDYANA ULVA
Foto: Pexels

 

 


Topic

Health

Author

DEWI INDONESIA