SKY Breath Meditation: Cara Jitu Atasi Kecemasan Berlebih
Bukan sekadar meditasi, SKY Breath Meditation nyatanya merupakan sebuah teknik pernapasan yang baik dan benar sehingga mampu menghasilkan dampak baik bagi tubuh dan pikiran. Jadi, mengapa Anda tidak mencobanya?
23 Dec 2021



Sejak pandemi datang, fisik rasanya tidak hanya menjadi satu-satunya kesehatan yang harus kita jaga. Kesehatan mental menjadi hal yang juga menjadi perhatian penting. Tidak sedikit individu yang merasa kesehatan mentalnya sedikit goyah, meski fisik mereka terlihat tidak bermasalah. Faktornya tentu saja bisa beragam, mulai dari tentang pekerjaan, hubungan, hingga terbatasnya melakukan berbagai kegiatan yang disukai.
 
Journaling, bercerita pada orang yang dipercaya, berolahraga, hingga mungkin mengonsumsi obat tertentu menjadi beberapa pilihan untuk menstabilkan mental. Jika pilihan-pilihan tersebut tidak cocok untuk Anda masukkan ke daftar, mungkin ada baiknya mencoba meditasi bernama SKY Breath.
 
SKY sendiri merupakan akronim dari Sudarshan Kriya Yoga, yang dalam bahasa Sansekerta berarti ‘penglihatan yang jelas dengan melakukan tindakan yang murni’. Praktik ini pertama kali ditemukan oleh Sri Sri Ravi Shankar, pendiri dari yayasan meditasi Art of Living.
 
Melansir dari popsugar.com, Dr. Emma Seppälä, PhD, seorang Science Director di Stanford Center For Compassion and Altruism Research and Education dan ilmuwan kenamaan di Stanford/Yale, menyebutkan bahwa, “SKY Breath Meditation adalah rangkaian pelatihan pernapasan yang menurut penelitian dapat menurunkan risiko terserang kecemasan berlebihan, depresi, dan stres. SKY Breath Meditation juga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup, emosi yang positif, kefokusan, dan koneksi sosial.”
 
SKY Breath Meditation juga bisa dilakukan bagi Anda yang ingin mendapatkan relaksasi dan mengontrol pikiran. Jika dilakukan dengan tepat, meditasi SKY Breath ini juga dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.

 
 
Banyak yang merasa bahwa meditasi menjadi cara yang kurang tepat untuk mengatasi kecemasan, karena bagi beberapa di antara mereka, duduk diam dan memfokuskan pikiran hanya dapat menambah kecemasan mereka dan tidak nyaman. Namun, hal ini berbeda dengan teknik SKY Breath Meditation, yang menurut Dr. Emma Seppälä, PhD, dinilai cukup berbeda.
 
Dengan teknik meditasi SKY Breath, individu dapat menenangkan detak jantung dan menurunkan tekanan darah dalam beberapa menit saja. “Saat Anda bernapas dengan teknik SKY Breath, Anda dapat merasakan relaksasi yang mendalam dan hal itu mampu berdampak baik untuk kesehatan mental Anda,” tambah Dr. Seppälä.
 
Mengutip dari nutrigardents.com, ada empat teknik utama untuk melakukan metode SKY Breathing Meditation ini.
 
1. Ujjayi (Victorious Breath)
Teknik ini merupakan teknuk bernapas yang lambat karena Anda hanya boleh bernapas sebanyak 2-4 kali dalam satu menit. Namun, teknik ini dapat meningkatkan resistensi jalur pernapasan selama melakukan inspirasi dan ekspirasi, serta menenangkan fisik dan mental.
 
2. Bhastika (Bellows Breath)
Ambil napas secara cepat dan hembuskan sebanyak 30 kali dalam waktu satu menit. Teknik ini akan menimbulkan rasa gembira yang kemudian diikuti rasa ketenangan.
 
3. Om
Ucapkan “Om” sebanyak tiga kali dengan ekspirasi yang diperpanjang.
 
4. Sudarshan Kriya
Teknik bernapas yang dilakukan secara beritme, kemudian perlahan dilakukan secara bertahap mulai dari bernapas dengan cara yang lambat, medium, kemudian cepat.
 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Seppälä terhadap pasien lansianya, SKY Breath Meditation mampu menormalkan rasa cemas mereka setelah dilakukan selama satu minggu.
 
Meski Anda tidak memiliki rasa cemas berlebihan, tidak ada salahnya untuk mencoba meditasi SKY Breath, mengingat teknik pernapasan ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran. (RJ) Foto: Pexels.
 
 

 


Topic

Health

Author

DEWI INDONESIA