Eksplorasi Figurativisme dari Gajah Gallery Yogyakarta
Gajah Gallery Yogyakarta hadirkan sebuah kolaborasi untuk penghormatan kepada penciptaan dunia dengan para seniman-seniman.
14 Jun 2021


1 / 4
Gajah Gallery, sebuah Gallery yang berada di Yogyakarta, menghadirkan pameran “In Our Image, After Our Likeness”, yang merupakan pameran yang tercipta dari sinergi seniman-seniman berprestasi dengan mengambil inspirasi gaya figurative. 
 
Pameran ini berlangsung secara Virtual dan Luring yang akan dapat diakses melalui website Gajah Gallery, serta Gajah Gallery di Yogyakarta dengan pembuatan janji secara khusus. Pameran dapat dilihat secara langsung dengan pembuatan janji dan akan mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
 
Pameran ini memiliki fokus terhadap bahasa visual representative dan figurative dengan menampilkan karya seniman Indonesia dan dunia Adam de Boer (USA), Junyi Lu (CN), Koh Kai Ting (MY), Loi Cai Xiang (SG), Casey Tan (SG), Enggar Rhomadioni (IDN), Nurify (IDN), Rosit Mulyadi  ( IDN), dan Syam Terrajana (IDN). 
 
“Saya melihat seni representasional sebagai sebuah spektrum luas; mulai dari gambaran  dunia nyata yang paling jujur, sampai pikiran abstrak dan pemaknaan pengalaman,  disajikan dalam warna, garis, dan bentuk.” Ujar Loi Cai Xiang.
 
Dasar inspirasi dari pameran ini adalah mengangkat cerita mahakarya penciptaan dunia, seperti yang Anda ketahui jika manusia diciptakan melalui penglihatan dan wujud nyata. Maka dari itu seringkali manusia memaknai fenomena spiritual kedalam sebuah rupa yang menubuh.
 
Dari pameran ini para seniman berniat untuk dapat mempermudah cara berfikir manusia terhadap kecendrungan dalam memproyeksikan rupa dan dirinya terhadap orang lain, mampu disajikan dalam alat komunikasi empatis, serta memiliki kecendrungan terhadap pola berpikir dalam memahami fenomena metafisikal dan abstrak, melalui representasi ketubuhan manusia. 
 
Saat ini tradisi representasional digadang telah menggeser posisi dari seni lukis, dan seni lukis dikatakan sudah hampir tiada pada era ini. Seniman yang ikut ambil andil dalam pameran ini berasal dari berbagai latar belakang, generasi, dan gender yang beragam untuk kembali menghidupkan gaya figurativisme.
 
Ikonoklasme Byzantium memiliki contoh seperti, lahirnya sisi cermat pada Zaman Renaisans dalam menggambarkan sebuah tubuh  manusia. Dari bagaiman jamaknya karya Abstrak-Ekspresionisme, hadir Bay Area Figurative School dan Neo-figurativisme Amerika Selatan.
 
Tujuan dari kuratorial dalam pegelaran pameran ini yaitu ingin mengetahui dan menyaksikan bangkitnya gaya figurativisme yang lebih dari sekedar aksi tetapi juga menimbulkan reaksi untuk gerakan seni konseptual maupun abstrak. Dengan adanya pameran ini, sekaligus untuk menyaksikan figurativisme sebagai sebuah cara yang ampuh untuk berempati dengan pengalaman fisik dan spiritual. (SHM)

 

 


Topic

Art

Author

DEWI INDONESIA