Merangkul Dua Benua di Kota Istanbul
Dari seluruh penjuru kota termasyhur di negeri Turki, mengalir ribuan harapan dan kenangan yang bermuara di perairan transkontinental yang memisahkan Asia dan Eropa. Menyingkap lansekap Kota Istanbul dari atas perahu cepat yang membelah Selat Bosphorus
19 Apr 2023



Menyambut pergantian musim dingin menuju musim semi, DEWI bertolak dari Jakarta bersama Turkish Airlines untuk menempuh 9.634 kilometer perjalanan. Pengalaman di udara terasa berkesan berkat pelayanan bintang lima dalam kabin kelas bisnis yang memanjakan setiap penumpang. Setelah lebih kurang 12 jam penerbangan yang terasa jauh lebih singkat dari realita, DEWI pun mendarat tepat di jantung kebudayaan dan mode negeri Turki, Istanbul.

Dikenal sebagai Konstantinopel hingga abad ke-10, kota seluas 5.343 kilometer persegi ini selalu menjadi salah satu persimpangan perdagangan terpenting sepanjang sejarah — rumah bagi para pengrajin terbaik serta karya kriya yang menjadi refleksi perpaduan budaya Barat dan Timur.

Eksistensi pasar tradisional yang telah beroperasi berabad-abad, distrik belanja nan elegan, deretan butik mode eksklusif, serta mall dan pertokoan modern menjadi nilai jual Istanbul saat ini. Tak bisa dipungkiri, kota dengan populasi 15 juta jiwa ini kini memiliki daya magnetik bagi para shopaholic.

Dipandu Aysem Erginolu dan Ebru Oztinaz dari Türkiye Turizm Tanitim ve Gelistirme Ajansi (TGA), badan resmi yang menangani promosi pariwisata dan kebudayaan Turki, DEWI diajak menelusuri seluk beluk kota di batas dua benua — menyapa nama-nama penting di Kota Istanbul, mereka peristiwa, terpana akan pesona mahakarya, lantas terlena dalam suasana dan nuansa nan penuh warna…

PERSONA & PESONA GAYA

Menyapa Dilek Hanif di Studionya

Setiap rancangan Dilek Hanif secara lugas merayakan kemerdekaan wanita Turki — dengan segala kelembutan dan kekuatan yang ada dalam diri setiap wanita, Dilek Hanif senantiasa menghadirkan definisi kecantikan dari masa ke masa. 
 


Lahir di Istanbul pada tahun 1962, Dilek Hanif adalah seorang pengusaha sukses dan salah satu perancang mode Turki paling dikenal. Minatnya pada fashion dimulai sejak usia muda ketika ia membantu keluarganya dalam bisnis tekstil. Ia meluncurkan label namesake-nya, Dilek Hanif, pada tahun 1990 dan membuka butik pertama di Ni?anta?? pada tahun 2002.

Dilek Hanif mampu merancang gaun modern dan feminin melalui sintesis gaya pribadinya yang terus relevan seiring perkembangan zaman bersama dengan warisan budaya yang kaya dari Kesultanan Ottoman. Kelembutan dan kerajinan tangan Hanif dapat dengan mudah terlihat pada detail elegan pada rancangan-rancangannya. Hanif juga cerdik dalam bermain dengan berbagai jenis tekstil, yang menambah kompleksitas pada rancangannya.

Kreasi pret a porter dengan sentuhan adibusana — menghadirkan kerumitan detil yang dikerjakan dengan tangan — saat ini banyak digandrungi oleh selebriti dunia, ikon mode dan tokoh-tokoh ternama, termasuk Jane Fonda, Rebecca Romjin, Katherine Heigl, Nicole Richie, Iggy Azalea, Miranda Kerr, Kelly Brook and Sophia Bush.

Menjelajah Ruang dan Waktu bersama Sevan Biçakçi

Discover a tale where dreams are shaped into art” merupakan spirit di balik setiap karya Sevan Biçakçi. Kita seakan diajak untuk meneropong setiap sudut negeri Turki dari kacamata artistik Sevan Biçakçi yang meramu setiap ikon dan momen dari negeri dua benua ke dalam setiap keping karya perhiasan yang sungguh menawan. 
 


Disambut Emre Dilaver di studio Sevan Biçakçi, DEWI diajak untuk menikmati mahakarya sang maestro dari dekat, bahkan menyentuh dan mengamati lekat-lekat. Termasuk “The Octopus Bracelet” yang telah mendapatkan penghargaan kelas dunia, sebuah karya luar biasa yang memadukan keindahan batu permata, berlian dan mutiara dalam design kompleks menyerupai gurita pada bagain pergelangan tangan dengan tentakel menjalar ke jari-jemari yang mengagumkan.

Sevan Biçakçi tumbuh besar di salah satu bengkel klasik di Grand Bazaar. Rasa ingin tahu dan energinya tak terbatas, membawanya ke banyak petualangan dan pengalaman yang membentuk dirinya. Setiap hari, ia mendengar suara-suara dari jalanan yang dilaluinya. Ia mendengarkan suara pepohonan, burung-burung, tempat-tempat ibadah untuk agama yang berbeda. Ia bermain dengan burung camar ?stanbul saat menyeberangi Bosporus dengan feri. Ia memperluas imajinasinya dengan menatap kubah Hagia Sophia. Keagungan, sejarah yang kaya, budaya Anatolia, Kekaisaran Romawi Timur dan Kesultanan Utsmaniyah adalah sumber inspirasi terbesar untuk perhiasannya.

Namun, yang membuat karyanya unik bukan hanya cerita yang menjadi inspirasinya, tetapi juga kerajinan yang ia percayakan kepada para pengrajin andalannya, kolaborasi dengan seniman, pematung, pengrajin kaca, atau ahli keramik di luar dunia perhiasan, dan rasa ingin tahu untuk mengubah batu-batu permata menjadi lebih berharga.


ANDANDIKA SURASETJA

 

Author

DEWI INDONESIA