Paralaks Fiksi: Makna Fiksi Bagi Cecil Mariani Melalui Media Kertas
Cecil Mariani menggelar pameran pertamanya untuk memperkenalkan makna Fiksi di atas kertas
29 Jan 2019


1 / 4
Cecil Mariani adalah seorang desainer grafis, pengajar, dan juga pelaku seni rupa. Pameran tunggal yang dia gelar untuk pertama kalinya bertajuk Paralaks Fiksi yang berlokasi di galerikertas, studiohanafi. Gagasan Paralaks Fiksi sendiri bermula dari banyak macam pertanyaan dan cara pandang Cecil dalam melihat realitas dan fiksi.
 
Cecil melihat fiksi sebagai sistem yang membentuk rangkaian permainan. Di dalam pameran ini ada proses menggambar, menyusun, menambal, hingga negoisasi sebuah sudut pandang dan kertas sebagai media untuk membedah fiksi.
 
Ruangan pameran dibagi tiga. Lantai bawah memiliki instalasi lipatan kertas berwarna ragam yang berisi coretan pertanyaan mengenai fiksi. Sudut lain di lantai yang sama, kertas putih merekat di dinding dengan bekas lipatan yang tersisa. Cecil menyebut karyanya sebagai traumatic folds yang menggambarkan kertas polos yang terlipat tidak bisa kembali seperti semula.
 
Di lantai dua, Cecil menciptakan batas transparan antara ruang kerja dan ruang pameran. Meja trapezoid modular yang didesain untuk delapan orang dikonfigurasikan sebagai perangkat workshop, penyajian, membuat prototype, kerja kelompok, rapat gabungan, dan juga diskusi yang dilengkapi aneka macam kertas dari kertas polos hingga tumpukan kertas tagihan.
 
Hanya dibatas satu tingkatan anak tangga dari ruang kerja, gambar-gambar terbingkai rapi di ruang pameran. Goresan demi goresan menunjukkan hasil seni berbentuk tubuh manusia dan bagiannya yang meliuk halus. Tubuh satu sama lain saling bersatu dan bertumpuk secara tidak wajar disertai goresan tajam terasa mencekam untuk yang melihatnya. Gambar lain menunjukkan bagian tubuh yang terpisah. Corak yang nampak pada lukisan Cecil menunjukkan bagaimana perjalanannya menemukan makna fiksi.
 
Selain pameran, acara ini juga memiliki program pendamping yaitu kursus atau workshop bernama Paralaksis Institut. Cecil juga berbagi metode riset, design fiction, menggambar bersama, hingga bertukar gagasan. (JLA) Foto: Dok. Ibra Aghari.

 

Author

DEWI INDONESIA