Pengalaman Mewah Memanjakan Diri di Klinik Kecantikan Saat Pandemi
Memanjakan diri dengan merawat kulit wajah di kala pandemi kini bukan lagi sebuah momok, jika dibarengi dengan segala protokol ketat, di sinilah awal imunitas diri lahir secara singkat.
18 Oct 2021



Grafik angka penularan virus COVID-19 di Indonesia selama satu bulan terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kasus yang tadinya menjadi mimpi buruk bagi hampir seluruh penduduk dalam negeri kini lambat laun namun pasti telah dapat ditanggulangi dan memberi sedikit kelegaan. Orang-orang kembali ke aktivitas sehari-hari mulai dari bekerja di kantor, bertemu dengan rekan bisnis secara tatap muka, dan lain sebagainya.

Namun tidak semua sektor mengalami kebangkitan energi. Di tengah kembalinya masyarakat ke rutinitas normal mereka, industri kecantikan khususnya yang bergerak di bidang estetika tidak semudah itu merengkuh kembali kepercayaan para pelanggan mereka untuk melakukan rutinitas kecantikan. Wajar saja, berada dalam satu ruangan bersama dengan beautician yang bersentuhan langsung dan bahkan menyentuh area rawan seperti wajah tentu bukan hal yang dapat diterima lagi seperti sedia kala.

Saya termasuk salah satu orang yang termasuk dalam kategori ‘parno-an’. Terlebih saya memiliki anggota keluarga yang ingin saya jaga sedemikian rupa. Perawatan kecantikan terakhir yang saya lakukan tentu ketika pandemi COVID-19 belum terjadi. Ditawari untuk mencoba teknologi baru di sebuah klinik kecantikan? Nanti dulu, ya! Itu jawaban saya sebelum saya tahu klinik kecantikan Evitderma memiliki protokol kesehatan yang amat ketat hingga saya memberanikan diri untuk segera memperbaiki kondisi kulit wajah saya yang sudah jauh dari kata baik.
 

Area ruang tunggu di Evitderma Hang Lekir dibuat nyaman dan tentunya sangat higienis.


One patient, one room policy adalah kriteria pertama yang membuat saya yakin untuk melakukan perawatan di Evitderma. Terlebih pasien wajib melakukan reservasi dan wajib menunjukkan surat keterangan negatif swab antigen 1x24 jam atau PCR dalam waktu 2x24 jam. Pilihan lainnya, pasien bisa memilih untuk melakukan swab antigen saat tiba di klinik. Selain itu, saya memperhatikan adanya air purifier dengan HEPA filter di dalam ruangan untuk menjaga sirkulasi udara. Begitu pula dengan para staf yang sudah divaksin dan rutin melakukan swab antigen minimal 1 kali seminggu.

Selain menerapkan one patient one room policy, klinik Evitderma juga melakukan sanitasi secara berkala.

 

Saya rasa mumpung angka penularan sedang minim, tak ada salahnya mencoba. Toh ketika hendak melangkahkan kaki ke pintu utama Evitderma yang berlokasi di Hang Lekir, Jakarta, protokol kesehatannya sudah terasa ketat. Pasien akan diminta untuk mengganti sepatu dengan sandal sekali pakai dan langsung mengganti baju sebelum duduk di area tunggu. Ruangan dijaga sehigienis mungkin sehingga saya sangat percaya diri dan tak sabar untuk segera melakukan perawatan.

Sebenarnya saya tidak sedang memiliki masalah jerawat namun bekas-bekas jerawat hormonal dan kulit kusam membuat dokter di Evitderma menyarankan saya untuk melakukan perawatan Facial Desqua yang kemudian akan dilanjutkan dengan Picoway Laser.
 

Saat melakukan DesquaByl Facial, masker dengan vitamin C dosis tinggi akan diaplikasikan pada wajah. 


Facial Desqua merupakan perawatan facial yang dilakukan dengan vitamin C dosis tinggi. Berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati secara lembut, meregenerasi kulit, dan menyamarkan pigmentasi. Wajah diolesi dengan vitamin yang mengandung antioksidan untuk menghilangkan kemerahan pada kulit, kemudian Hydra MF untuk melembabkan, serta kolostrum untuk menambah elastisitas kulit. Perawatan facial ini menggunakan metode non-invasif dan sangat nyaman tanpa rasa sakit sedikit pun. Sesudahnya, pasien bisa langsung beraktivitas seperti biasa tanpa harus menutupi noda kemerahan di kulit.

Setelah proses facial selesai, saya melanjutkan perawatan dengan laser berteknologi paling mutakhir yang menjadi standar emas dalam praktik dermatologi dunia yaitu Picoway Laser. Menggunakan energi fotoakustik laser serta memiliki kecepatan yang setara dengan sepertriliun per detik. Lewat Picoway Laser, saya merasakan hasil yang cukup signifikan setelah beberapa hari pasca perawatan. Pori-pori nampak lebih kecil, kerutan halus tersamarkan, tekstur kulit menjadi lebih rata dan yang terpenting adalah saya memperhatikan noda-noda bekas jerawat pun memudar. Untuk hasil yang lebih maksimal tentu perawatan ini harus dilakukan kembali dan saya tak sabar untuk segera kembali mengingat Evitderma telah menjadi solusi terkini dalam melakukan perawatan di kala pandemi.

Untuk Facial Desqua yang saya lakukan, Evitderma mematok harga mulai dari Rp 633.000,-/ perawatan dan Rp 7.000.000,- untuk Picoway Laser. Tidak hanya perawatan estestika yang ditawarkan, Evitderma juga melayani pasien dengan masalah dan penyakit kulit seperti alergi, eksim bahkan juga pemeriksaan kulit oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. (JE) Foto: Evitderma.

 


Topic

Beauty

Author

DEWI INDONESIA