Menilik Experiential Shopping, Tren Berbelanja Baru di Singapura
Mulai dari butik lokal hingga pusat perbelanjaan besar berlomba-lomba menghadirkan pengalaman berbeda yang berkesan bagi pengunjungnya.
22 Jan 2019


LINGWU
1 / 8
Dengan pertumbuhan e-commerce yang begitu pesat, untuk dapat bersaing dengan bisnis online, gerai fisik harus dapat menawarkan sebuah pengalaman tersendiri saat berbelanja. Oleh karena itu, saat ini berkembang sebuah tren yang disebut experiential shopping atau experiential retail. Di negeri tetangga Singapura, tren ini sudah mulai dianut oleh butik kecil hingga mall besar.

Dilansir dari Singapore Business Review, experiential shopping berawal dari strategi mengatasi persaingan dengan e-commerce, di mana perlu adanya alasan kuat agar orang-orang tetap mengunjungi gerai fisik. Sehingga, salah satu caranya adalah dengan memberikan pengalaman berbelanja yang unik dan melibatkan aktivitas panca indera. Dengan kata lain, sebuah pengalaman yang dapat dilihat, diraba, dirasakan sendiri secara langsung.

Experiential shopping bisa berbentuk macam-macam, mulai dari pop-up store, penggunaan teknologi augmented reality, fitur personalisasi atau DIY, hingga semudah memberikan suatu elemen atau momen yang Instagrammable. Pusat perbelanjaan ION Orchard, misalnya, menyebut dirinya “Singapore's first multi-sensory experiential shopping and lifestyle mall” dan secara rutin bekerja sama dengan luxury brands mengadakan pop-up store dengan konsep yang berbeda-beda serta penuh aktivitas interaktif yang bisa diikuti pengunjung.

Tren ini juga dapat dirasakan langsung melalui program Fashion Experience Ascott Orchard Singapore, lebih tepatnya dalam Fashion Insiders’ Tour. Mengunjungi para kreator lokal Singapura, terlihat langsung bagaimana mereka mengasah kreativitas masing-masing untuk menghadirkan experiential shopping atau pengalaman berbeda dan berkesan untuk pengunjung yang datang.

Salah satu perhentian dalam tur adalah gerai Bynd Artisan yang menyerupai sebuah percetakan kuno di mana pengunjung dapat mendesain notebook sesuai keinginan.  Atau misalnya, studio LINGWU yang membuat pengunjung seakan bertandang ke apartemen seorang teman. Adapun butik Our Second Nature yang berdesain pastel manis memiliki kafe kecil dengan makanan dan minuman berbahan alami. Semuanya seolah ingin memberikan kenyamanan dan kesan tak terlupakan untuk siapapun yang berkunjung sejenak. (SYA) Foto: Dok. Ascott Orchard Singapore, Dok. PRecious Communications.
 
 

 

Author

DEWI INDONESIA