Koleksi Puitis Lulu Lutfi Labibi Untuk Dewi Fashion Knight 2020
Lulu Lutfi Labibi menampilkan 11 koleksi untuk Dewi Fashion Knight 2020.
24 Dec 2020


1 / 9

Lulu Lutfi Labibi, seorang perancang busana yang memilih untuk bertumbuh dan berkarya di kampung halaman Yogyakarta, menjadi salah satu dari tiga kesatria pilihan untuk Dewi Fashion Knights 2020 (DFK 2020) bersama dengan dua nama lainnya, Toton dan Sejauh Mata Memandang.

Ini menjadi kali kedua baginya terpilih sebagai kesatria mode yang menghadirkan karyanya di pagelaran penutup Jakarta Fashion Week 2021 (JFW 2021). 11 koleksi ditampilkan, dengan mengacu pada tema besar DFK 2020 yaitu GAIA atau Ibu Bumi.

“Tahun ini, untuk DFK Saya mengembangkan tema dari projek kolaboratif dengan teman-teman seniman yang tergabung dalam Murakabi yang berjudul Sandang, Pangan, Papan dan Puisi. Lalu, dari tema tersebut saya merumahkannya kembali dengan pendekatan yang lebih spesifik dengan judul Sandang Hening Cipta dan Puisi,” cerita Lulu.

Koleksinya kali ini berangkat dari literasi dan sastra yang dinarasikannya ke dalam rancangan. Puisi Joko Pinurbo yang bercerita tentang sandang menjadi ruh dalam bertutur untuk menyampaikan sebuah pesan spiritual yang diterjemahkan dalam laku dan tindakan keseharian. 

Ketika ditanya apa yang mendasarinya berpijak dari bait-bait puisi, bagi Lulu pada akhirnya puisi Joko Pinurbo ini menjadi sebuah pesan yang kita ingat setiap hari. Sebuah bentuk emosi yang menjadi keseharian.

Puisi jugalah yang menjadi penghantar untuk lebih menyelami misteri di balik peristiwa sehari-hari. Lulu mengajak kita untuk bersama-sama menyelami lapis demi lapis peristiwa keseharian, di antaranya melalui sandang atau pakaian.

“Lepas lapis-lapis itu, lekatkan yang paling memerdekakan,” tutur Lulu. Di sini Lulu membuat koleksi yang lebih sederhana, lebih memerdekakan. Dengan cutting kembali ke bentuk dasar, pakaian yang menjadi kebutuhan setiap manusia, sebagai penutup badan yang secara estetis terlihat indah.

Menggunakan kain katun putih dan hitam polos, tenun lurik, siffone georgette, dan tenun perca yang dibuat dengan mesin tradisional atau ATBM. Bait puisi Joko Pinurbo kemudian disematkan di dalam kantong baju, celana, dan sarung.

Dalam koleksi Sandang Hening Cipta ini Lulu mengajak kita untuk lebih memaknai kebutuhan berpakaian yang cukup. Salah satu yang diolah adalah kebaya kutubaru yang bisa dipakai dalam segala kesempatan.

Dalam penuh kesyahduan, para model berjalan pelan dalam koleksi hitam dan putih yang lugas. Seperti biasa, Lulu selalu memberikan kesan akhir yang indah dan akan selalu terkenang.

Di akhir gelaran, para model yang telah berdiri berpasangan kemudian saling menunduk bertelungkup. Saling menopang. Sebuah momen sentimental yang menjadi penanda bahwa setelah ini langkah akan menjadi lebih optimis. Luruhkan segala kisah lama, dan saling bertopang untuk menjadi kuat.
(EM) Foto: Eandaru Kusumaatmaja.

Untuk melihat kembali momen spesial Dewi Fashion Knight 2020, bisa di klik di sini.
 

 

 


Topic

Lulu Lutfi Labibi menampilkan 11 koleksi puitisnya di panggung DFK 2020 pada gelaran Jakarta Fashion Week 2021.

Author

DEWI INDONESIA