Merayakan Hari Jadi ke-200, Louis Vuitton Rilis Video Game Interaktif
Aplikasi video game yang mengajak publik untuk menjelajahi kisah perjalanan Louis Vuitton dengan cara yang menyenangkan.
4 Aug 2021



Dua ratus tahun yang lalu, di tahun 1821, Louis Vuitton lahir di sebuah kota kecil bernama Anchay, provinsi Jura, Prancis. Ia lahir dari keluarga pemilik pabrik penggilingan di mana sisa-sisa peninggalan keluarga Louis masih bisa terlihat di pedalaman hutan kota tersebut. Namun di usianya yang baru menginjak 10 tahun, sang ibu disusul oleh ayahnya meninggal dunia hingga ia diharuskan untuk tinggal dengan ibu angkat.

Tak merasa nyaman harus menggantungkan diri pada ibu adopsinya tersebut, pada titik ini, di usianya yang ke-13 tahun, perjalanan Louis Vuitton dimulai. Tanpa mengantongi uang dan bekal, ia pergi berkelana meninggalkan kampung halamannya hingga akhirnya sampai ke kota Paris dua tahun kemudian.
 

Butik pertama yang didirikan oleh Louis Vuiton di 4 rue Neuve-des-Capucines, Paris.

 

Di sinilah semangat “art of travel” dari Louis Vuitton bermula. Pada awalnya Louis Vuitton mendapatkan kesempatan magang dengan seorang ahli berkemas yang terkenal lewat buatan kopernya yakni Roman Marechal. Hingga akhirnya ia membuka usahanya sendiri yang berlokasi di 4 rue Neuve-des-Capucines 17 tahun kemudian. Butik di jalanan kota Paris yang dikelilingi oleh beberapa rumah mode utama itu juga yang menjadi butik pertama nan bersejarah bagi peradaban Louis Vuitton.
 

Tak hanya terkenal lewat ragam trunk yang dibuat, Louis Vuitton juga mahir memadukan beragam material seperti kanvas dan aluminium pada karyanya.

 

Nama Louis Vuitton makin terdengar ketika ia ditunjuk untuk membuatkan koper bagi permaisuri Eugenie. Kiprahnya terus mencuat perhatian publik karena visinya dalam menemukan gaya berkemas. Hingga ia meninggal dunia di tahun 1892, Louis Vuitton meninggalkan warisan kejayaan yang selalu berpaku pada kekhasnya menerjemahkan ragam material hingga menjadi brand yang terkenal akan karya bernuansa perjalanan. Hingga kini Louis Vuitton telah menjadi mega brand yang menawarkan eksklusivitas berpakaian.

Kisah historis yang melatarbelakangi rumah mode Louis Vuitton kini disajikan lewat medium yang berbeda, sekaligus sebagai rangkaian momentum untuk merayakan hari jadi sang pendiri yang ke-200 tahun. Selebrasi ini dimulai dengan dirilisnya Louis The Game yaitu sebuah video game interaktif dengan infusi seni yang menggabungkan unsur edukasi dan hiburan.
 

Maskot utama, Vivienne, yang dapat berganti 'skins' setelah melewati rangkaian quest yang disuguhkan.
 

 

Karakter Vivienne menjadi maskot utama permainan yang kini telah dapat diunduh di iOS maupun Android. Ia adalah bunga monogram yang juga menjadi emblem khas Louis Vuitton. Uniknya, di permainan ini, Anda bisa mengganti karakter Vivienne dengan ragam motif bunga yang berbeda-beda. Penggantian motif/skins ini bisa dilakukan tentu jika Anda telah melewati segenap tantangan yang disuguhkan. Anda juga bisa mendapatkan ragam aksesoris yang dikumpulkan dari beberapa tahapan keberhasilan quest atau perjalanan.
 

Postcard  berisikan trivia Louis Vuitton yang diperoleh ketika berhasil mendapatkan sebuah lilin.

 

Vivienne pun terlihat membawa tas ransel Louis Vuitton yang difungsikan untuk menyimpan setiap lilin yang berhasil dikumpulkan. Nantinya akan ada 200 jumlah lilin yang menjadi misi utama Vivienne hingga di penghujung ia dapat melakukan selebrasi hari jadi Louis Vuitton. Di tiap jumlah lilin yang berhasil dikumpulkan, Vivienne pun mendapatkan sebuah postcard yang bertuliskan cerita singkat soal sejarah dan perjalanan Louis Vuitton.

Permainan ini tak hanya menyajikan sisi edukatif kisah Louis Vuitton namun juga pemandangan visual dengan animasi yang mumpuni serta mampu membuat diri Anda berdiam selama berjam-jam lamanya karena keseruan yang disajikan. Mulai petualangan ini sendiri dengan mengunduh di App Store lewat kata kunci Louis The Game. (JE) Foto: Louis Vuitton.

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA