Andini Effendi Memulai Dekade Baru
Bagi Andini Effendi, tahun 2020 menjadi suatu awalan baru. Kini hati dan langkahnya mantap menghidupkan renjana yang ia tanam, pupuk, dan kembangkan sepanjang hayat.
20 Nov 2020




Bagi banyak pembawa berita, punya acara sendiri adalah sebuah cita-cita—jika tidak bisa dibilang tujuan akhir. Tidak demikian bagi Andini Effendi. “Dude, itu cuma satu tahapan dalam hidup,” ujar jurnalis televisi dan mantan pembawa berita Metro TV. Sebagai seorang host, Andini boleh dibilang punya segalanya: wartawan senior yang sudah dipercaya membawakan acara sendiri, memilih topiknya sendiri, dan tidak mesti membacakan teleprompter.

“Orang banyak melihat di broadcast journalism itu hanya berisi orang-orang yang mau tampil di TV. Jadi, that’s it. Karena mau muncul di TV maka sudah di situlah tempat Anda. No, there is so much more than that,” lanjutnya lugas.

Sebab itulah, ia memilih untuk meninggalkan institusi yang sudah menjadi rumahnya selama 13 tahun. Kini hati dan langkahnya mantap menghidupkan renjana yang ia tanam, pupuk, dan kembangkan: membagikan cerita tentang, dari, dan untuk Indonesia.

Bersama beberapa perusahaan media digital, Andini merancang proyek seri dokumenter tentang berbagai isu yang terjadi di tanah air sebagai jurnalis independen. Proses yang menyenangkan dan memantik lagi api semangatnya.

Dalam proyek independennya ini, ia mengambil peran sebagai co-creator. Peran yang telah lama ia ingin ambil. “I don’t want to be just the face of it. Yang kita punya ini adalah our brainchild bersama,” katanya. Bersama rekan-rekan lain yang juga satu frekuensi dengannya, Andini kini seperti punya tempat bermain sendiri di mana ia bebas mengeksplorasi ide dan membagikan ceritanya.

 


Terutama perihal sustainability yang lebih senang ia deskripsikan sebagai livelihood atau hajat hidup. Tujuannya untuk membuat cerita yang bagikan relevan dengan masyarakat kebanyakan sekaligus tetap mempertahankan substansi.

“Saya mau membuat isu yang menjadi bahan pembicaraan di arisan dan pengajian,” kata Andini mantap tentang misinya dalam menjalani proyek barunya kini. Pada hakikatnya, ia ingin menghadirkan karya jurnalistik yang lebih luwes, yang mungkin sudah banyak dieksplorasi oleh media-media digital baru.

Beberapa isu sudah ia siapkan sebagai amunisi awal proyek independennya. Isu tentang lingkungan dan hajat hidup ada di daftar teratas. Begitu pula tentang dinamika sosial ekonomi di Indonesia. Mulai dari fenomena pertumbuhan konservatisme di Indonesia hingga politik pangan.

“Saya ingin menjelaskan hal-hal yang kita anggap biasa saja tapi sebenarnya berkaitan erat dengan hal-hal besar di luar kita. Apa yang kita makan, apa yang kita hirup, apa yang kita dengar. Termasuk misalnya gimana berita terus menjadi noise.” (SIR) Foto: Ifan Hartanto

 

 

Author

DEWI INDONESIA