Eksplorasi Inspirasi Rendy Pandugo
Rendy Pandugo mencoba mengeksplorasi berbagai inspirasi dalam mencipta, mulai dari warna musik hingga latar cerita
15 Nov 2019


Rendy mengenakan turtleneck bermotif garis hitam putih yang dilapisi jaket nilon dengan perpaduan warna hijau dan motif rantai ikonis Gucci, dipadankan dengan celana kargo biru tua.

Setelah belakangan disibukkan proyek trionya bersama Isyansa Sarasvati dan Afgan Syahreza, Rendy Pandugo memutuskan untuk kembali memfokuskan diri pada karier solonya. “Ada banyak hal yang saya pelajari dari proyek tersebut, tapi saya rasa porsinya sudah cukup dan sudah saatnya saya kembali dengan proyek solo,” jelasnya kepada Dewi.
 
Dalam menyiapkan diri untuk menelurkan karya solo barunya, Rendy pun memilih untuk mengeksplorasi banyak hal. Salah satunya adalah menjelajahi lebih banyak warna musik dari berbagai musisi. Salah satu musisi yang belakangan menjadi inspirasi dalam berkarya adalah The Beatles.
 
“Sebenarnya lucu cerita saya bisa suka dengan The Beatles ini karena dari dulu saya sering mempertanyakan kenapa banyak orang-orang suka banget dengan The Beatles, sementara saya biasa aja. Tapi ternyata kalau dirunut-runut ternyata memang karya-karya mereka sesignifikan itu. Kalau tidak ada mereka mungkin musik di muka bumi ini enggak akan kayak sekarang,” jelasnya.
 
Hal ini ia lakukan untuk memberikan warna-warna baru dalam musiknya yang selama ini erat dengan sang musisi idola, John Mayer. Solois pop-jaz asal Amerika itu memang punya signifikansi besar dalam kekaryaan Rendy. Jika didengar sekilas, tak jarang pendengar akan menemukan progresi-progresi yang hampir mirip satu dengan yang lain.
 
Itu ia akui sebagai dampak dari overconsumming. Maka dari itu kini ia secara sadar mencari berbagai referensi lain untuk menghasilkan karya yang lebih kaya. Beberapa musisi lain yang tengah menjadi inspirasinya juga adalah Bon Iver, Sufjan Stevens, dan Bruno Majors menjadi beberapa musisi yang tengah menginspirasinya kini.
 
Selain warna musik, Rendy juga terus berusaha menggali cerita-cerita yang bisa mengena ke berbagai pendengarnya. Menurutnya hal ini tak perlu 100% berasal dari pengalaman pribadinya. “Ada yang benar-benar enggak pernah saya alami, tapi saya melihat banyak orang yang merasakan. Maka dari itu saya mencoba merasakan apa yang mereka rasakan,” tutupnya.

Teks: Shuliya Ratanavara
Foto: Zaky Akbar
Pengarah Gaya: Dinda Pramesti
Busana: Gucci
Grooming: Linda Kusumadewi


 



 

 


Topic

Profile

Author

DEWI INDONESIA