
Gema belantara raya membelai sukma, hembus angin menepis kabut di udara, menyingkap tabir gemintang di cakrawala, sementara sorot harimau Malaya merajai gulita tanpa bersuara. Inilah semesta “RIMBA”, koleksi Demi Couture Fall/Winter 25-26 dari rumah mode Malaysia, Rizman Ruzaini, di Dubai Fashion Week.
Dua dekade perjalanan kreatif Rizman Ruzaini telah menorehkan jejak yang tak tergoyahkan dalam dunia adibusana. Permainan siluet yang presisi, potongan bersih yang rapih sempurna, menegaskan estetika yang matang dan percaya diri. Musim ini, Rizman Nordin dan Ruzaini Jamil menambahkan dimensi baru: narasi yang berkisah, memaparkan jati diri sang duo-perancang melalui detail yang hidup, motif yang bernyawa, dan tekstur yang mengalir seperti cerita. Presentasi koleksi musim ini bukan sekadar untuk dipandang, tetapi untuk dirasakan, menghadirkan pengalaman di mana setiap helai garmen mengajak kita bercengkrama dan bertukar tanya.

Apa jadinya bila alam diterjemahkan menjadi gaun yang bernyawa? “RIMBA” menjawabnya. Koleksi ini menyatukan kelembutan dan ketegasan, misteri dan kemegahan, mengubah hutan hujan Asia Tenggara, dari lanskap liar Malaysia hingga Indonesia dan Thailand, menjadi panggung seni yang hidup. Alam dimaknai lebih dari sekadar pemandangan; ia adalah jiwa, warisan adiluhung yang berdenyut, rahasia yang mengalir melalui setiap kain, siluet, dan gerak, menoreh citra yang melekat dalam mimpi.












Merah, terinspirasi dari kembang sepatu sebagai identitas Malaysia, membara di horizon imaji, pelangi cahaya menoreh palet warna: hijau pekat menyimpan malam, hitam legam menegaskan intensitas, netral bumi menenangkan, semburat cerah meniru sayap enggang, kelopak rafflesia, dan burung pitta bermahkota. Tekstur kain bercerita: chiffon mengalir seperti sungai rimba, payet timbul menyerupai kulit pohon purba, beludru dihias kristal bak embun fajar, sementara air terjun diterjemahkan sebagai jalinan kristal yang meneteskan cahaya di setiap gerak. Ornamentasi kristal tiga dimensi menampilkan rupa-rupa flora dan fauna Nusantara, menambah kedalaman narasi visual. Motif harimau Malaya hadir sebagai roh, simbol ketangguhan sekaligus panggilan melestarikan.
“RIMBA adalah persembahan kami untuk warisan alam Asia Tenggara, cara membawa puisi hutan ke dalam adibusana,” ungkap Rizman Nordin dan Ruzaini Jamil. Sementara itu Linda Anggrea, CEO Modinity Group, menambahkan, “Ini bukan sekadar couture, tetapi budaya, pengingat bahwa Asia Tenggara memiliki kedalaman, keanggunan, dan relevansi global.”
Guruh hujan di rimba menjadi janji; setelah menaklukkan Dubai Fashion Week dan membuka butik flagship di Shangri-La Kuala Lumpur, langkah rumah mode Malaysia ini terus berlanjut. Kita menantikan peragaan mode berikutnya di Jakarta Fashion Week, Oktober mendatang, kala panggung Tanah Air menyambut karya yang lahir dari akar rimba.