Mindful Eating, Nutrisi Holistik untuk Tubuh, Jiwa, dan Pikiran

Makanan seringkali menjadi sumber kecemasan dan perasaan bersalah. Mindful eating hadir sebagai sebuah pendekatan holistic yang mengajak kita untuk melepaskan diri dari siklus negatif ini. Mindful eating juga melatih kita untuk membangun hubungan yang lebih damai dan penuh penerimaan dengan makanan.
Mindful eating bisa diartikan sebagai praktik untuk makan dengan penuh kesadaran, yang melatih kita untuk fokus pada makanan yang kita santap, serta hadir seutuhnya dengan kelima panca indra kita. Ketika kita lebih sadar saat bersantap, kita bisa melihat lebih jelas warna dan tekstur makanan, mencium aromanya yang menggugah selera, merasakan setiap gigitan di lidah, mendengar suara kunyahan, bahkan menyadari sensasi setelah menelan.
“Mindful eating juga membuat kita lebih aware dengan sinyal-sinyal tubuh kita tanpa menghakimi. Apa kita benar-benar lapar? Atau sekadar stres
dan ingin makan? Latihan mindful eating membantu kita membedakan antara keinginan dan kebutuhan, serta menyadari saat tubuh merasa kenyang,” jelas Isha Bella, pakar gizi yang juga co-founder Micro Mindfulness. Ini merupakan sebuah platform kesehatan holistik yang memberikan edukasi serta praktik-praktik mindfulness, yang didirikan Bella bersama sang sahabat, Alyssa Chairiena, yang juga seorang instruktur yoga.

Lebih lanjut, Bella juga menjelaskan bahwa mindful eating itu tak selalu soal makan makanan sehat, tapi lebih ke menikmati apa yang bikin kita senang. Meski demikian, perlu ada batasan agar kita bisa memberi nutrisi terbaik untuk tubuh.
“Nggak harus langsung drastis, mulai aja pelan-pelan, sedikit demi sedikit, misalnya saat kita ngemil. Yang penting, porsinya juga tetap diperhatikan, ya, supaya tetap seimbang,” katanya lagi
Bella memberi tips untuk memulai kebiasaan baru bersantap dengan prinsip mindful eating berikut ini. Sebelum suapan pertama, coba lakukan check-in dengan 5 indra Anda:
- Lihat - Warna, bentuk, dan tekstur apa yang Anda amati?
- Cium - Tarik napas dalam-dalam. Aroma apa yang Anda rasakan?
- Sentuh - Bagaimana rasanya (lembut, renyah, halus)?
- Dengar - Apakah ada suara saat Anda menggigit atau mengunyah?
- Rasakan - Biarkan rasa berkembang perlahan. Apa yang pertama kali Anda sadari?"
- Bagaimana tekstur gigitan ini?
- Apakah rasanya manis, asin, pahit, atau gurih?
- Apakah saya makan karena lapar, bosan, emosi, atau kebiasaan?
- Bagaimana perasaan tubuh saya - puas, masih lapar, atau kenyang?
Momen bersantap sebaiknya menjadi lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan kita untuk makan, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran diri dan koneksi dengan tubuh yang holistik. Latihan mindful eating mengajak kita makan dengan penuh kesadaran, sehingga kita tidak hanya menutrisi tubuh, tetapi juga pikiran dan jiwa kita secara utuh.
Teks: Mardyana Ulva
Foto: Mardyana Ulva, Unsplash
Topic
WellnessAuthor
DEWI INDONESIATRENDING RIGHT THIS VERY SECOND
PROFILE
Semangat Berbagi Dewi Makes