Lapangan Tenis dari Plastik Daur Ulang Dibangun di Great Barrier Reef Australia
Lapangan ini mengapung di atas kawasan laut yang dilindungi sebagai simbol sebuah inovasi yang ramah lingkungan.
26 Jan 2022



Adidas dan Parley for the Oceans kembali berkolaborasi dalam proyek ramah lingkungan. Kali ini kedua perusahaan tersebut membangun sebuah lapangan tenis terapung—yang  terbuat dari plastik daur ulang—di taman laut Great Barrier Reef Australia.

Adidas bekerja dengan Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef untuk merakit lapangan tenis terapung ini di salah satu kapal tongkang milik lembaga otoritas kelautan tersebut. Permukaannya dibuat dari plastik daur ulang yang disediakan oleh Parley for the Oceans, yang juga menyediakan material yang sama untuk digunakan dalam koleksi pakaian Adidas Tennis terbaru.

Lapangan plastik di kawasan terumbu karang

Adidas dan Parley for the Oceans berkolaborasi membangun sebuah lapangan tenis terapung dari plastik daur ulang.
 

Bukan tanpa alasan lapangan tenis terapung dari plastik daur ulang ini dibangun di Great Barrier Reef. Ini merupakan deretan terumbu karang terbesar di dunia, yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Anda dapat berenang, bersnorkel, menyelam, dan berlayar di atas mahakarya hidup ini.

Sayangnya, masalah sampah plastik berdampak buruk eksosistem di Great Barrier Reef, misalnya saja temuan mikroplastik pada ikan-ikan di sana. Keberadaan lapangan tenis ini di Great Barrier Reef pun bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dunia tentang permasalahan sampah plastik yang menjadi polutan berbahaya bagi alam, terutama ekosistem laut. Lapangan yang terbuat dari plastik daur ulang ini mengapung di atas kawasan laut yang dilindungi sebagai simbol sebuah inovasi yang ramah lingkungan.

Komitmen untuk lautan

Proyek lapangan tenis terapung Adidas x Parley for the Oceans ini dirilis bertepatan dengan diselenggarakannya turnamen Australia Terbuka yang sedang berlangsung di Melbourne. Menurut pernyataan resmi Adidas, proyek ini merupakan salah satu upaya brand pakaian olahraga ini untuk tidak memakai bahan dengan kandungan plastik dalam koleksi-koleksinya di masa depan.

“Kami berkomitmen untuk membantu mengakhiri polusi plasti, dan jelang tahun 2024, sebisa mungkin kami akan mengganti bahan polyester pada produk kami dengan polyester daur ulang,” jelas Hannon Morgan, Pacific Senior Director Adidas.

"Untuk mencapai tujuan ini, kami melakukan kemitraan berbasis terbuka dan benar-benar menghargai kolaborasi ketimbang kompetisi, untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan yang lebih penting dari sekadar bisnis dan pengaruh,” sambungnya.

Pendiri Parley for the Oceans, Cyrill Gutsch, juga berharap keunikan lapangan terapung ini membuat orang lain semakin peduli pada dampak buruk plastik terhadap lingkungan, terutama lautan.

"Plastik menciptakan krisis ekologi yang mendampak semua aspek kehidupan, termasuk hidup kita,” tuturnya. Ia pun mengatakan bahwa sudah menjadi sifat dasar manusia untuk beradaptasi, dan inovasi dalam mengolah limbah plastik yang sudah terlanjur  

"Melakukannya dengan cara yang positif dan benar-benar nyata membantu kita untuk terhubung kembali dengan misi paling penting yang terprogram dalam gen kita: keberlangsungan hidup kita. Kita perlu mengakhiri kerusakan lautan karena kita memerlukannya untuk tetap bisa hidup di planet ini,” pungkasnya.

 

MARDYANA ULVA
Foto: Adidas


 

 


Topic

Design

Author

DEWI INDONESIA