Casa Ducati: Ketika Desain Bertemu Adrenalin di Mandalika

Udara sejuk yang mengalir, aroma kopi segar dari Pantry Bar, hingga senyum ramah para server in-house menjadikan ruang ini terasa hidup dan hangat di saat yang bersamaan.
Begitu melangkah masuk Casa Ducati di MotoGP Mandalika 2025 lalu, warna merah khas jenama otomotif asal Italia ini langsung menyapa mata—berani, bersemangat, dan penuh karakter.

Perhelatan MotoGP Mandalika 2025 baru saja usai, namun gema semangat kompetisi dan dedikasi yang terpancar dari setiap gerak di lintasan masih terasa di udara. Di tengah energi maskulin dari kecepatan dan mesin, ada sisi lain yang lebih lembut; kisah tentang ketelitian, keramahan, dan kenyamanan yang menyeimbangkan adrenalin.

Di balik riuh suara mesin dan gempita para penggemar MotoGP, berdirilah Casa Ducati, sebuah ruang yang mengubah pengalaman menonton balapan menjadi momen desain yang imersif. Di sini, adrenalin bertemu estetika; kecepatan berpadu dengan kehangatan yang menenangkan.

Warna merah khas Ducati membalut ruang dari dinding hingga langit-langit, menciptakan suasana yang tegas namun menenangkan, penuh energi sekaligus elegan. Bukan sekadar pilihan warna, tetapi simbol dari DNA keberanian dan kecepatan yang menjadi jiwa Ducati.

Advertisement

Ruang ini adalah karya Alex Bayu, pendiri Genius Loci, konsultan desain yang telah lebih dari tiga dekade menciptakan proyek-proyek yang memadukan estetika, fungsi, dan pengalaman multisensori. “Casa Ducati dirancang sebagai fusi antara DNA balap Italia dan keramahtamahan eksklusif, menciptakan pengalaman merek yang mencerminkan kekuatan, presisi, dan passion Ducati,” ujar Alex pada DEWI.

Garis-garis arsitektural yang ramping memberi kesan futuristik, sementara langit-langit yang reflektif serupa cermin gelap menambahkan kedalaman dan pantulan lembut yang bergerak mengikuti pencahayaan alami. Setiap elemen seolah dikomposisikan untuk menyentuh lebih dari sekadar penglihatan, tetapi juga perasaan.

Hospitality menjadi bagian penting dari narasi desain ini. Di tengah balapan yang sarat adrenalin, para tamu disambut dengan free flow makanan dan minuman. Semuanya tersaji dengan pelayanan yang ramah, merefleksikan sisi gaya hidup Ducati yang tidak hanya berbicara tentang performa tinggi, tetapi juga tentang keakraban dan kenikmatan akan momen.

Dari sisi teknis, tantangan besar hadir ketika tim desain tidak diperbolehkan menempelkan struktur pada bangunan. “Kami harus membuat semua elemen self-supporting, dengan sistem modular yang ringan dan mudah dirakit cepat di lokasi,” ungkap Alex. Solusi tersebut tidak hanya menunjukkan kecerdasan struktural, tetapi juga komitmen terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan mobilitas desain.

Ruang ini juga diperkaya oleh display komponen motor Ducati yang ditata seperti instalasi seni; menghadirkan narasi tentang bagaimana performa teknik dan estetika bisa berdialog dalam satu ruang. Setiap detail, dari pencahayaan yang diarahkan presisi hingga refleksi halus di permukaan metal, dirancang untuk menstimulasi rasa ingin tahu dan kekaguman.

Pada akhirnya, Casa Ducati bukan sekadar VIP booth bagi para tamu untuk menghabiskan waktu selama perhelatan MotoGP Mandalika berlangsung. Casa Ducati adalah sebuah pengalaman ruang yang menghidupkan semangat jenama asal Italia ini. Di sini, desain menjadi medium untuk memahami apa yang membuat sebuah jenama tidak hanya dikenali, tetapi juga dirasakan; keberanian, presisi, dan passion yang tetap berdenyut bahkan setelah bendera finis dikibarkan.

Foto: dok. Ducati Indonesia

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Svida Alisjahbana, Mengubah Tantangan Menjadi Peluang bagi Industri Kreatif Jakarta

Next Post

Ritual dan Refleksi: Pengalaman Gaya Hidup dalam Desain Kamar Mandi Antoniolupi

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.